Saat krisis ekonomi terjadi di akhir 1990an, kebencian terhadap pemerasan oleh "orang luar" muncul.
Kelompok asli Jakarta yang dipimpin Ucu Kambing memiliki keberanian dan kekuatan mengusir Hercules yang sudah malang melintang di Tanah Abang.
Baca juga: Mulai Hari Ini Perjalan KRL dari Stasiun Bogor ke Tanah Abang Alami Perubahan
Menurut BBC.com, kelompok Ucu mendapat restu dari pemerintah kota saat itu yang dipimpin Gubernur Sutiyoso. Dalam gerakan anti-premannya, Sutiyoso kerap menggunakan istilah 'pribumi versus lainnya'.
Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, mengungkapkan dalam konteks Tanah Abang, premanisme sudah mendarah daging di semua sendi kehidupan pasar.
Menggunakan cara-cara yang bersifat semi illegal dianggap sebagai hal yang benar dan sah, imbuhnya.
"Di sana seakan-akan berlaku hukum yang lain. Contoh misalnya ketika pedagang-pedagang di blok tidak merasa didatangi pembeli, lalu mereka merasa dengan seenaknya keluar dan mulai berjualan di pinggir jalan. Itu kan sebetulnya cikal bakal dari prilaku premanisme. Artinya, menghalalkan segala cara untuk satu tujuan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.