Rizieq kemudian memberikan izin pernikahan putrinya digelar pada hari yang sama dengan peringatan Maulid Nabi.
Setelah diberikan izin, Haris mengaku bingung, ia harus bersyukur atau menyesal.
"Karena saat menyetujui, dengan catatan menerapkan protokol kesehatan, akhirnya akad nikah jadi dilaksanakan di panggung peringatan Maulid," kata Haris.
Rizieq menceritakan awal terjadinya kerumunan pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya itu.
Rizieq berujar, awal mula kerumunan terjadi saat Mahalul Qiyam. Massa simpatisan banyak yang berdiri.
"Saat berdiri itulah, panitia tidak bisa mengendalikan. Ternyata yang dari belakang itu mulai maju ke depan. Itu kejadiannya," kata Rizieq di hadapan majelis hakim.
Padahal, sebelum Mahalul Qiyam, sebut Rizieq, massa simpatisan semuanya tertib, berjarak, dan memakai masker.
Baca juga: Sidang Kerumunan Petamburan, Jaksa Tolak Bertanya ke Saksi yang Dihadirkan Rizieq Shihab
"Semua sesuai protokol kesehatan yang direncanakan dengan panitia," tutur Rizieq.
"Selesai Mahalul Qiyam, mereka duduk lagi. Begitu duduk, nah di situlah jarak tidak lagi bisa terjaga," lanjutnya.
Rizieq sempat menegur panitia supaya mengatur massa simpatisan tidak berkerumun.
"Bahkan saya sampaikan ke panitia, kalau tidak bisa diatur juga, ya kita jangan sampai lewat tengah malam," tutur Rizieq.
Rizieq pun mengaku marah kepada panitia penyelenggara.
"Karena saat ada yang melanggar prokes, saya yang pertama kali marah kepada mereka. Saya marah besar kepada panitia. Kenapa ini terjadi pelanggaran prokes semacam ini," kata Rizieq.
Karena menimbulkan pelanggaran prokes, acara tersebut akhirnya ditutup lebih cepat dari jadwal. Acara itu terlaksana dan dihadiri ribuan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.