"Sebetulnya kemarin kakak gue sudah datang waktu malam takbiran. Tapi karena malam takbiran gue kerja, jadi gue tidak ke rumah dan nggak ketemu kakak. Makanya pas Lebaran, gue ke rumahnya sebentar, ibadah online di rumahnya, makan ketupat," kata perempuan yang sebelumnya bekerja sebagai wartawan rubrik hiburan itu.
"Kakak gue juga selow (santai) saja pas gue bilang, 'gue ibadah dulu ya di online'," lanjutnya.
Natalia tak merasa gusar melewatkan momen langka itu. Tanpa perlu menyebut-nyebut soal toleransi, ia sudah menjalaninya dengan lapang dada.
Tenggang rasa itu sudah hidup ketika Natalia sukarela memutuskan masuk kerja, walaupun di atas kertas berhak untuk libur merayakan Lebaran sekaligus Kenaikan Yesus Kristus.
Itu semua demi tanggung jawab pekerjaannya sebagai "pelayan publik" dan menghormati rekan sejawat yang merayakan Idul Fitri.
"Lebaran tahun ini beda banget. Benar-benar orang semakin paham bagaimana toleransi itu dijunjung tinggi. Itu menurutku," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.