"Jakarta tidak pernah merencanakan penerapan kebijakan lockdown akhir pekan. Berita tentang kebijakan lockdown itu adalah wacana yang berkembang di masyarakat dan media," kata Anies.
Anies menekankan, tidak pernah mempertimbangkan usul itu karena menilai lockdown akhir pekan bukan solusi yang harus diambil.
Baca juga: Anies: Jakarta Tidak Merencanakan Penerapan Lockdown Akhir Pekan
Karena Covid-19 menular tidak hanya terjadi pada akhir pekan saja, melainkan setiap hari selama interaksi antar manusia tidak dibarengi dengan protokol kesehatan.
"Bukan hanya di akhir pekan, bukan hanya di malam hari. Karena virus tidak kenal waktu dan bisa menyebar terus menerus lewat siapapun juga," kata Anies.
Perbedaan sikap kembali terjadi pada bulan ke tiga tahun ini, setelah peristiwa pemain skateboard ribut dengan petugas Satpol PP karena bermain skateboard di trotoar.
Ariza saat itu tegas melarang penggunaan skateboard di trotoar karena memang trotoar diperuntukan bagi para pejalan kaki.
"Olahraga skateboard di trotoar tidak boleh. Kan ada tempat yang sudah disiapkan. Pemprov menyiapkan (tempat bermain), pemerintah pusat di Senayan juga menyiapkan. Jadi kalau di situ (trotoar) warga banyak yang keberatan dan protes," kata Riza.
Baca juga: Wagub DKI: Tidak Boleh Main Skateboard di Trotoar
Pernyataan tersebut rupanya berseberangan dengan sikap Anies yang mengundang pemain skateboard Satria Vijie.
Satria mengaku bertemu Anies dan mendapat restu menggunakan trotoar Jakarta untuk dijadikan tempat bermain skateboard.
Anies hanya menyebut agar pemain skateboard menghormati pejalan kaki, menjaga kebersihan trotoar, dan menerapkan protokol kesehatan saat bermain skateboard.
Baca juga: Anies Bertemu Skateboarder: Tidak Ada Larangan Bermain Skateboard di Trotoar Jakarta
Senin (17/5/2021) kemarin, Riza dengan jelas meminta kepada warga yang kembali dari aktivitas mudik untuk tidak membawa kerabat ke Jakarta.
"Kami mohon maaf bagi yang kembali ke Jakarta untuk tidak membawa (kerabat) seperti tahun-tahun selama ini, dari dulu setiap habis Lebaran itu yang pulang kampung membawa temannya, saudaranya ke Jakarta," ucap Riza.
Baca juga: Wagub DKI Minta Warga Kembali Tak Bawa Kerabat: Jakarta Sudah Padat
Riza mengatakan, sebagai Ibu Kota, DKI Jakarta sudah penuh sesak dan mungkin tidak bisa menampung orang lebih banyak lagi.
Terlebih saat ini masa pandemi Covid-19, tidak banyak pekerjaan yang bisa didapat dari menurunnya perekonomian di DKI Jakarta.
"Kami mengimbau, menyarankan di Jakarta sudah cukup padat sebagai Ibu Kota," ucap Riza.