Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Mudik Berakhir, Lebih dari 9.000 Penumpang KA Tinggalkan Jakarta Hari Ini

Kompas.com - 19/05/2021, 15:10 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 9.000 orang meninggalkan Jakarta menggunakan kereta api jarak jauh pada hari kedua pasca-berakhirnya larangan mudik, Rabu (19/5/2021).

Kepala Hubungan Masyarakat Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 1 Eva Chairunisa mengatakan, ada 20 kereta api jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen hari ini dan mengangkut 6.889 penumpang.

Sementara dari Stasiun Gambir, ada 18 KA yang berangkat dengan membawa 2.334 penumpang.

Dengan demikian, total penumpang KA jarak jauh yang meninggalkan Jakarta hari ini mencapai 9.223 orang.

Baca juga: Stasiun Senen Dipadati Penumpang yang Hendak Mudik

Jumlah itu belum termasuk para penumpang yang membeli tiket langsung di stasiun.

"Untuk saat ini situasi terpantau kondusif. Jumlah keberangkatan penumpang memang lebih rendah dibandingkan kemarin, namun secara keseluruhan angka tersebut normal," kata Eva saat dikonfirmasi, Rabu.

Pantauan Kompas.com di Stasiun Pasar Senen pada Rabu sekitar pukul 11.00 WIB, para calon penumpang kereta api jarak jauh memadati area tunggu keberangkatan.

Sebagian besar membawa tas besar berupa koper, ransel, serta kardus. Para calon penumpang yang diwawancarai mengaku hendak mudik ke kampung halaman.

Baca juga: Lebih dari 10.000 Penumpang KA Jarak Jauh Tiba di Jakarta Hari Ini

Heni (33), warga Ciledug, mengaku pulang kampung hari ini guna menghindari larangan mudik dari pemerintah.

"Iya, sengaja baru mudik ke Malang hari ini karena kan sudah tidak dilarang. Jadi tidak perlu urus surat-surat," kata Heni saat ditemui Kompas.com di Stasiun Pasar Senen.

Pada masa larangan mudik 6-17 Mei, pelaku perjalanan dengan kereta api jarak jauh harus mengantongi surat izin keluar masuk (SIKM) yang menerangkan keperluan perjalanan dari instansi tempat bekerja atau pun kelurahan.

Baca juga: Antisipasi Jakarta Hadapi Lonjakan Covid-19 Setelah Libur Panjang Lebaran

Namun, setelah masa larangan mudik berakhir, penumpang KA jarak jauh cukup menunjukkan surat tanda bukti negatif Covid-19, bisa melalui tes genose, tes swab antigen, atau swab PCR.

Heni pun memilih tes genose Covid-19 di Stasiun Senen karena harganya murah, yakni hanya Rp 30.000 per orang.

"Alhamdulillah saya dan suami tadi hasilnya negatif," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com