Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaktif Covid-19, 57 Pemudik yang Kembali ke Jakarta Dirujuk ke Wisma Atlet

Kompas.com - 19/05/2021, 20:35 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mencatat sebanyak 22.752 pemudik yang kembali ke Jakarta sudah menjalani tes swab antigen di 14 pos pemeriksaan pada 16-18 Mei 2021.

Dari total pemudik yang dites swab antigen, 148 orang di antaranya dinyatakan reaktif Covid-19, sedangkan sisanya negatif Covid-19.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, dari 148 orang yang dinyatakan reaktif Covid-19, 57 di antaranya dirujuk ke Wisma Atlet, Jakarta.

"Dari 148 orang, pertama mereka isolasi mandiri, 74 orang. 57 orang yang kami rujuk ke Wisma Atlet," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Anies: 22.910 Pemudik Dites Covid-19 di Tol Cikampek, 148 Orang Reaktif

Adapun 17 orang lainnya yang merupakaan warga di luar wilayah hukum Polda Metro Jaya dirujuk ke rumah sakit tempat mereka tinggal.

"Kemudian yang 17 ini bukan alamatnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya, dirujuk ke tempat lain, misal di rumah sakit. Kami koordinasi misalnya rumahnya di Lebak, Banten, kami koordinasi kemudian dijemput dengan tim satgas dan dibawa ke sana," kata Yusri.

Yusri menegaskan, untuk penanganan terhadap 74 orang yang menjalani isolasi mandiri, rumah mereka akan dipasangi penanda berupa stiker.

Upaya itu dilakukan agar mereka yang reaktif Covid-19 dipantau oleh petugas kesehatan dan masyarakat di lingkungan masing-masing.

Baca juga: Anies: Jakarta Masuk Fase Terendah Penyebaran Covid-19 dalam Setahun Terakhir

"Kami tempel di depan rumahnya sementara (selama) isolasi mandiri karena Covid-19, sehingga perlu ada yang namanya intervensi daripada warga di situ," ucap Yusri.

Yusri mengungkapkan, upaya petugas melakukan rangkaian tes kesehatan kepada para pemudik guna mencegah penularan Covid-19.

Saat ini tren positif Covid-19 di Jakarta dinilai sudah menurun dalam satu tahun terakhir.

"Diketahui Jakarta ini sudah mulai landai dalam satu tahun ini. Positif rate-nya sudah sangat rendah. Jangan yang sudah ada kebijakan jangan mudik, tapi masih memaksakan mudik membawa bencana bagi keluraga atau daerah tempat tinggalnya," tutur Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com