JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua DPR RI Akbar Tanjung menyebut almarhum Wimar Witoelar merupakan sosok yang memiliki jiwa persaudaraan tinggi.
Hal itu diungkapkan Akbar saat mengenang kisah pertemuannya dengan Wimar kala menjadi perwakilan mahasiswa Indonesia ke Amerika Serikat sekitar 1970-an.
"Almarhum Wimar Witoelar tahu bahwa dia secara khusus datang ke tempat penginapan kami untuk menemui saya dan menyampaikan ucapan selamat telah mewakili mahasiswa indonesia dalam pertemuan ini," ujar Akbar kepada wartawan, Rabu (19/5/2021).
Pertemuan dan perbincangan itu rupanya memberikan kesan tersendiri bagi Akbar. Dia langsung bisa menilai bahwa sosok Wimar memiliki jiwa persaudaraan yang tinggi.
Baca juga: Putri Gus Dur Kenang Wimar Witoelar sebagai Sosok yang Menginspirasi dan Berjuang untuk Masyarakat
Sebab, Akbar dan Wimar berasal dari organisasi kemahasiswaan yang berbeda dan belum pernah bertemu sebelumnya.
"Memang saya aktif beroorganisasi mahasiswa sebagaimana beliau, walaupun organisasinya berbeda. Tapi rasa persaudaraan, rasa kawan tampak betul. Dia secara khusus datang menemui saya di Washington" kata Akbar.
Dari pertemuan itu, hubungan keduanya pun berlanjut ketika kembali ke Indonesia sampai sekarang. Akbar dan Wimar cukup sering melakukan pertemuan dan mengikuti kegiatan sama.
Baca juga: Wimar Witoelar Didiagnosis Sepsis Sebelum Meninggal, Apa Itu?
Sampai akhirnya, Akbar mendapatkan kabar bahwa Wimar sakit dan wafat pada pada Rabu (19/5/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.
Wimar tutup usia setelah sempat dirawat di RS Pondok Indah karena mengalami Sepsis dan multiorgan failure dan dinyatakan kritis sejak 13 Mei 2021.
Akbar pun langsung bergegas mendatangi rumah duka untuk mengantarkan sosok Wimar hingga ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Tanah Kusir.
"Saya merasa ada hal yang menanggil saya untuk menghadiri acara pemakaman beliau. Karena saya tahu beliau adalah orang baik, rasa persaudaraan, rasa pertemanan yang tinggi," tutur Akbar.
Kini, kata Akbar, sosok Wimar Witoelar sudah beristirahat dengan tenang. Namun, kenangan dan rasa persaudaraan yang diwariskannya tidak akan pernah hilang.
Baca juga: Perjalanan Hidup Wimar Witoelar, dari Aktivis hingga Jubir Presiden
"Kesan yang mendalam bahwa dia mempunyai rasa persaudaraan yang sangat tinggi," kata Akbar.
"Karena itu lah saya secara khusus berdoa bersama dengan para peziarah. Saya pribadi mendoakan agar almarhum dapat tempat di sisi Allah dan diampuni dosanya. Karena saya tahu beliau adalah orang baik," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.