Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Gotong-royong Sepi Peminat di Kabupaten Bekasi, Apindo: Hanya Perusahaan Besar yang Sanggup

Kompas.com - 20/05/2021, 18:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi, Sutomo, menyatakan bahwa sejauh ini baru sekitar 10 persen dari jumlah perusahaan di wilayah tersebut yang menyanggupi ikut-serta program vaksin gotong-royong bagi pegawainya.

Perusahaan yang menyanggupi hal itu langsung mendaftar ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

Padahal, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia, dengan banyak perusahaan tersebar dari level mikro hingga multinasional.

Baca juga: 110.062 Orang di Kota Tangerang Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama, 88.019 Dosis Kedua

"Tidak lebih dari 10-an persen yang masuk ke Kadin itu. Rata-rata (perusahaan) yang besar, yang menengah ke atas," kata Sutomo kepada Kompas.com pada Kamis (20/5/2021) sore.

Ia menjelaskan, situasi dunia usaha saat ini masih belum sepenuhnya pulih sejak dipukul pandemi awal tahun lalu.

Sebagian besar perusahaan masih mencoba bangkit, sehingga opsi untuk ikut program vaksinasi gotong-royong belum jadi prioritas.

Ditambah lagi, tak ada jaminan bahwa jika karyawan sudah divaksin, maka tidak ada lagi kasus Covid-19 yang ditemukan di lingkungan perusahaan.

Di samping itu, menurut Sutomo, keengganan para pegawai divaksinasi Covid-19 juga jadi salah satu fenomena yang jamak dijumpai di Kabupaten Bekasi.

Baca juga: 1 Keluarga di Johar Baru, Jakarta Pusat, Positif Covid-19 Usai Mudik

"Jadi memang banyak perusahaan berhitung sedetail itu. Pada prinsipnya, kondisi-kondisi sekarang masih banyak yang keberatan. Bagi perusahaan besar, kelihatannya sih oke saja, tapi yang middle-low rata-rata mengalami kesulitan," ungkapnya.

"Yang bisa ya rata-rata yang multinasional, kayak contohnya Astra Group, yang besar-besar seperti itu mungkin tidak ada masalah (ikut vaksinasi gotong-royong)," jelas Sutomo.

Vaksinasi gotong-royong sudah diluncurkan sejak Selasa (18/5/2021). Dalam program ini, perusahaan diizinkan membeli vaksin Covid-19 untuk diberikan secara cuma-cuma kepada para pegawainya.

Sebagai penegasan, perusahaan tidak dibebani kewajiban oleh pemerintah untuk mengikuti program ini.

Dari segi ongkos, apabila menggunakan vaksin pabrikan Sinopharm, total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk 2 kali penyuntikan vaksin buat 1 orang pegawai mencapai sekitar Rp 900.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com