BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan KPCPEN

Menanti Titik Terang Efek Vaksin AstraZeneca di Balik Meninggalnya Warga Buaran Jaktim

Kompas.com - 25/05/2021, 09:59 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) mengotopsi jenazah Trio Fauqi Virdaus (22), pemuda asal Buaran, Jakarta Timur, yang meninggal usai disuntik vaksin AstraZeneca beberapa waktu lalu.

Proses otopsi dimulai dengan pembongkaran makam Trio di RT 03/15, Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (24/5/2021) kemarin.

Setelah itu, jenazah dibawa menuju RSCM Jakarta Pusat. Otopsi dilakukan di rumah sakit tersebut.

Baca juga: Jenazah Warga Jakarta yang Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca Diotopsi di RSCM

"Jadi sudah dilaksanakan proses penggalian dan sempat dilakukan identifikasi oleh dokter dari RSCM untuk memastikan bahwa jenazah itu tepat," kata kakak Trio, Viki, di lokasi.

Viki memastikan bahwa yang dibawa itu adalah jenazah adiknya. Viki belum tahu lama proses otopsi berlangsung.

"Untuk hasilnya kurang tahu, nanti dari RSCM," ujar Viki.

Harapan keluarga

Pihak keluarga berharap ada kejelasan berkait meninggalnya Trio.

"Yang diharapkan ya dari awal ya, kejelasan akibat kematian ini," kata Viki.

Ia menegaskan, tidak ada riwayat penyakit kronis yang diderita Trio sebelumnya.

Baca juga: Keluarga Pria Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca Kritik Skrining Sebelum Vaksin

"Apa penyebab penyakitnya? Kalau memang ada komorbid, kenapa di rekam medis itu tidak ada?," tutur Viki.

"Makanya setelah otopsi, kami harapkan ada transparasi dari pihak RSCM (Jakarta Pusat), Komnas KIPI, dan pihak-pihak terkait, terutama Kemenkes yang selalu bilang vaksinasi AstraZeneca ini aman," kata dia.

Pihak keluarga juga terus mempertanyakan prosedural screening sebelum Trio divaksinasi.

"Karena kami dari keluarga merasa screening-nya sangat lemah, karena dibacakan kuesioner, diisi, ditanya, ada riwayat penyakit atau tidak. Nah itu lemah sekali, itu harus ada perhatian khusus," ujar Viki.

Perlu waktu untuk hasilnya

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan sebelumnya mengatakan, tidak dapat memastikan hasil otopsi akan keluar cepat karena memerlukan analisis yang mendalam.

"Tentunya semua proses memerlukan waktu dan ini juga kasus khusus, sehingga persiapan yang diperlukan harus matang karena kami lakukan dalam satu hari," tutur Hindra dalam acara Rosi episode "Ada apa dengan AstraZeneca?" di Kompas TV, Kamis (20/5/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com