JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta yang berstatus sebagai Ibu Kota tidak lantas menjadi nomor satu dalam penanganan Covid-19 secara nasional.
Secara mengejutkan, Kementerian Kesehatan Republik melalui Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono memberikan penilaian terendah untuk Pemrov DKI Jakarta dalam kualitas penanganan Covid-19.
Jakarta diberikan nilai E, bahkan terpaut jauh dari Papua yang mendapat nilai C.
Baca juga: Anies Sebut Kemenangan Melawan Pandemi Covid-19 Sudah di Depan Mata
Dante yang menyampaikan hasil penilaian ini di depan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyampaikan alasan mengapa Ibu Kota terpuruk dalam kualitas penanganan Covid-19.
"Kualitas pelayanan atas rekomendasi tersebut, maka kami perlihatkan masih banyak yang kondisi terkendali, kecuali DKI Jakarta karena kapasitasnya (nilai) E karena DKI Jakarta BOR (bed occupation ratio) sudah mulai meningkat juga kasus tracing-nya tidak terlalu baik," kata Dante, Kamis (28/5/2021).
DKI Jakarta juga menjadi provinsi satu-satunya dari 34 provinsi di Indonesia yang mendapat nilai E.
Baca juga: Pengendalian Pandemi Covid-19 pada 16-22 Mei, Pemprov DKI Dapat Nilai E dari Kemenkes
Penilaian yang diberikan Kemenkes dibentuk dalam matriks yang dimulai dari penilaian terbaik, yaitu A dengan level laju penularan tidak ada kasus atau kasus impor yang sporadis dengan kapasitas respons memadai hingga sedang.
Sedangkan nilai E yang diperoleh DKI Jakarta menunjukan bahwa daerah yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan ini memiliki level kapasitas respons yang terbatas dan laju penularan terparah, yaitu transmisi komunitas level 4.
"Nilai kualitas pengendalian pandemi berkisar antara nilai paling baik yaitu A sampai paling buru yaitu E," ucap Dante dalam pemaparannya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria enggan mengomentari hasil penilaian dari Kemenkes dengan hasil terburuk itu.
Dia mengatakan belum lengkap membaca hasil penilaian, sehingga tidak ingin menyampaikan pendapat apa pun terkait hasil itu.
"Saya belum baca ya hasilnya, nanti saya baca dulu, baru saya beri pendapat. Sementara no comment dulu ya," ucap Riza.
Baca juga: Jakarta Dapat Nilai E dari Kemenkes dalam Penanganan Covid-19, Ini Kata Wagub
Namun, Riza menilai penanganan Covid-19 di Jakarta sudah maksimal dengan melihat angka kasus yang terus menurun.
Dia mengatakan bahwa angka kesembuhan meningkat, angka kematian turun dan Pemprov DKI selalu meningkatkan sarana prasarana penanganan Covid-19.
"Laboratorium juga sudah bertambah terus, BOR juga terus turun. Prinsipnya kami Pemprov terus berusaha memberikan dukungan bantuan partisipasi kontribusi dan lain-lain agar kita bisa dapat mengurangi menurunkan penyebaran Covid," kata dia.
Pernyataan Riza berbanding terbalik dengan data kasus aktif Covid-19 yang terus meningkat di Jakarta pasca-Lebaran 2021.
Data 11 Mei 2021, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta sebanyak 416.747 kasus dengan 402.374 orang dinyatakan sembuh, 6.952 orang meninggal dunia, dan 7.421 pasien masih aktif dirawat atau diisolasi.
Jumlah tersebut kemudian meningkat, per 28 Mei 2021 penambahan kasus mencapai 10.022.
Baca juga: Jakarta Dapat Nilai E dalam Penanganan Covid-19 karena Tracing Rendah dan Keterisian RS Meningkat
Saat ini angka kumulatif Covid-19 di Jakarta berada di angka 426.769 kasus, dengan pasien sembuh di angka 408.585, angka kematian 7.271, dan pasien aktif dirawat atau isolasi tembus angka 10.913.
Peningkatan kasus rata-rata terjadi di klaster permukiman dan klaster keluarga yang menyebabkan lima RT di Jakarta berstatus zona merah dan 14 RT berstatus oranye.
Berikut sejumlah RT Covid-19 dengan kasus aktif Covid-19 terbanyak di DKI Jakarta:
Zona merah:
1. RT 013 RW 009 Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, jumlah kasus aktif 14 orang.
2. RT 003 RW 003 Kelurahan Cipayung, Cilangkap, Jakarta Timur, jumlah kasus aktif 50 orang (data terbaru 104 orang).
Baca juga: Klaster Lebaran Bermunculan di Jakarta, Berikut Daftar RT dengan Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak
3. RT 006 RW 003 Kelurahan Ciracas, Ciracas, Jakarta Timur, jumlah kasus aktif 50 orang.
4. RT 003 RW 001 Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat jumlah kasus aktif 6 orang.
5. RT 002 RW 002 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan jumlah kasus aktif 19 orang.
Zona oranye:
1. RT 011 RW 001 Kelurahan Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat jumlah kasus aktif 3 orang.
2. RT 003 RW 004, Kelurahan Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur jumlah kasus aktif 4 orang.
3. RT 009 RW 011 Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur jumlah kasus aktif 7 orang.
4. RT 002 RW 004 Kelurahan Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur jumlah kasus aktif 5 orang.
5. RT 005 RW 006 Kelurahan Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur jumlah kasus aktif 3 orang.
6. RT 002 RW 007 Kelurahan Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat jumlah kasus aktif 3 orang.
7. RT 008 RW 011 Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat jumlah kasus aktif 4 orang.
8. RT 007 RW 003 Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat jumlah kasus aktif 9 orang.
9. RT 002 RW 006 Kelurahan Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat jumlah kasus aktif 3 orang.
10. RT 007 RW 004 Kelurahan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan jumlah kasus aktif 7 orang.
11. RT 013 RW 008 Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan jumlah kasus aktif 7 orang.
12. RT 004 RW 002 Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan jumlah kasus aktif 4 orang.
13. RT 008 RW 003 Kelurahan Ulujami, Pesanggrahan Jakarta Selatan jumlah kasus aktif 5 orang.
14. RT 007 RW 010 Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara jumlah kasus aktif 3 orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.