Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Gangguan Jiwa, Pria yang Bacok Pamannya di Tangerang Disebut Kerap Siksa Hewan Liar

Kompas.com - 06/06/2021, 18:20 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial Y (40) yang membacok pamannya, U (54), dengan sebilah golok di Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Kamis (3/6/2021), kerap menyiksa hewan liar.

Kapolsek Sepatan AKP Oky Bekti berujar, Y diduga gangguan jiwa.

"Informasi yang kami dapat dari kerabat dan warga sekitar, jika pelaku sedang kumat, (pelaku) akan mencari binatang kucing untuk dipotong," kata Oky melalui pesan singkat, Minggu (6/6/2021).

Baca juga: Pria Diduga Gangguan Jiwa Bacok Pamannya di Tangerang, Korban Meninggal di RS

Meski jajarannya telah menerima informasi tersebut dari sejumlah pihak, Oky menyatakan bahwa proses penyidikan tetap dilanjutkan.

Sembari melanjutkan proses penyidikan, kepolisian turut memeriksa kejiwaan Y dengan bantuan tenaga medis.

"Kami tetap melakukan prosedur penyidikan serta koordinasi dengan ahli medis agar bisa mengetahui kejiwaan dari si pelaku," ujar dia.

Baca juga: Sekelompok Orang Bacok Pembeli dan Rusak Warung Pecel Lele di Pasar Minggu

Adapun Y membacok U di kediaman U di Rawa Beureum, Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, pada Kamis sekitar pukul 19.00 WIB.

U meninggal dunia saat dirawat di salah satu rumah sakit di Kabupaten Tangerang.

Kronologi

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim mengungkapkan kronologi pembacokan tersebut.

"Awalnya korban sedang tidur di kamarnya. Kemudian secara tiba-tiba, saudara Y langsung masuk ke dalam kamar dengan membawa sebilah golok," papar Abdul melalui pesan singkat, Minggu.

"Dia langsung membacok ke arah tangan kanan korban sehingga mengalami luka robek," sambung dia.

Setelah membacok korban, Y langsung diamankan warga setempat.

Kata Abdul, pelaku digiring oleh warga ke Polsek Sepatan.

Baca juga: Pembeli Pecel Lele di Pasar Minggu Dibacok karena Lerai Pemotor Cekcok, Alami Luka di Leher hingga Paha

Sementara itu, setelah dibacok, korban dirawat di salah satu RS di Kabupaten Tangerang.

Namun, karena pendarahan yang dia alami tak kunjung berhenti, U meninggal di RS tersebut.

Abdul menyebutkan, kepolisian menyita sebuah barang bukti dari Y, yakni sebuah golok beserta sarungnya.

"Barang bukti yang kami sita dari pelaku itu golok berikut dengan sarungnya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com