Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Antrean BTS Meal, Satpol PP dan Polisi Tegur Manajemen McDonalds

Kompas.com - 09/06/2021, 16:58 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat gabungan dari unsur Satpol PP dan Polres Metro Jakarta Selatan membubarkan kerumunan yang muncul akibat pemesanan BTS Meal di sejumlah gerai McDonalds di Jakarta Selatan pada Rabu (9/6/2021) siang.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan, pemesanan menu BTS Meal di sejumlah McDonalds di Jakarta Selatan membeludak.

“Ada Promo dari McD, pembeli membludak. Karena ada kerumunan maka Satpol PP didampingi polisi melakukan pembubaran kerumanan,” ujar Azis kepada wartawan, Rabu sore.

Azis mengatakan, aparat gabungan juga menegur manajemen beberapa Mcdonalds di Jakarta Selatan secara tertulis.

Selain itu, aplikasi pemesanan menu BTS Meal sementara dihentikan.

Baca juga: Antrean Order BTS Meal, Layanan Drive Thru McDonalds Kembangan Ditutup 3x24 Jam

Adapun McDonalds yang ditegur, yaitu McDonalds Mampang Prapatan, Pancoran, dan Pondok Indah.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin sebelumnya mengaku bahwa pihaknya sudah menyegel lima gerai McDonald's yang ada di Jakarta Pusat karena timbulnya kerumunan yang disebabkan antrean pembelian menu BTS Meal.

"Di Jakarta Pusat ada lima lokasi. Itu ditindak, ditutup 1x24 jam sesuai ketentuan," kata Arifin saat dihubungi melalui telepon.

Untuk wilayah lainnya, Arifin mengatakan belum ada laporan terkait dengan kerumunan yang terjadi akibat antrean pembelian menu BTS Meal.

Arifin mengatakan, Satpol PP DKI Jakarta terus mendata pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi di gerai McDonald's akibat antusias pengemar boyband asal Korea Selatan, BTS.

Dia memastikan, apabila terjadi pelanggaran protokol kesehatan, maka Satpol PP DKI Jakarta tidak akan segan melakukan penindakan sesuai tingkat pelanggaran yang ada.

Baca juga: Soal Kerumunan Pembeli BTS Meal, Wagub DKI Bilang Tak Akan Segan Beri Sanksi

"Jadi saya sudah arahkan anggota, kalau tempat-tempat itu melanggar ya dilakukan penindakan," ucap dia.

Arifin juga mengajak warga Jakarta yang melihat tindakan-tindakan melanggar protokol kesehatan.

Sehingga kerumunan dan pelanggaran protokol yang terjadi bisa ditindak tegas oleh petugas Satpol PP.

"Jika terbukti (melanggar protokol kesehatan) ada penindakan," ucap Arifin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com