Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Remas Payudara di Pondok Cina Depok Sudah Buat Laporan Polisi

Kompas.com - 10/06/2021, 16:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi menyatakan telah menerima laporan resmi dari seorang karyawati korban pelecehan seksual di Gang Haji Mahali, Pondok Cina, Beji, Depok, Jawa Barat.

Peristiwa pelecehan seksual berupa peremasan payudara saat korban sedang berjalan kaki di gang itu terjadi Senin (7/6/2021).

"Setelah dilakukan komunikasi dengan korban oleh anggota Reskrim Polsek Beji, hari itu juga setelah yang bersangkutan pulang dari kerja, yang bersangkutan membuat laporan di Polsek Beji," kata Kasi Humas Polres Metro Depok, Kompol Supriyadi, kepada wartawan pada Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Polisi Usut Pelecehan Seksual terhadap Perempuan di Gang Depok

Supriyadi menambahkan, polisi masih mendalami peristiwa itu guna mengungkap pelaku. Aksi itu sendiri terekam kamera pengawas/CCTV.

"Sampai saat ini Reskrim Polsek Beji sedang mendalami CCTV yang ada. Mudah-mudahan kami dapat petunjuk sehingga kami tahu siapa pelaku," kata dia.

"Tentunya korban mengalami trauma, ya," lanjut Supriyadi.

Dari rekaman CCTV, tampak perempuan yang belakangan diketahui baru pulang kerja itu sedang berjalan sendirian malam hari di Gang Haji Mahali dari Jalan Margonda Raya.

Kemudian, seorang pengendara sepeda motor mendekatinya, memegang payudaranya, lalu kabur menuju ke arah dalam gang yang memang sepi dan gelap.

Seorang warga yang diketahui bernama Rian sempat mengejar pelaku tetapi tak berhasil.

Rian menyampaikan, pelaku sempat terpantau menunggu selama beberapa saat di sekitar lokasi di atas sepeda motor matic yang ditungganginya, sebelum melecehkan korban.

"Kejadiannya sih cepat. Dia menunggu di situ. Pas ceweknya lewat dari saya, langsung," kata Rian kepada wartawan, Selasa lalu.

"(Pelaku) sendiri dengan setelan kerja, rapi, pakai helm," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com