Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ribu Murid di Kota Bekasi Tak Tertampung di SD dan SMP Negeri

Kompas.com - 11/06/2021, 15:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Puluhan ribu murid di Kota Bekasi, Jawa Barat pada tahun ajaran 2021/2022 diperkirakan tak dapat tertampung di sekolah negeri pada jenjang pendidikan berikutnya.

Hal ini disebabkan karena daya tampung SD dan SMP negeri di Kota Bekasi yang dibuka tak sebanding dengan jumlah lulusan pada jenjang pendidikan sebelumnya.

Lulusan PAUD di Kota Bekasi, misalnya, hanya dapat ditampung sekitar 54-55 persen di antaranya di SD negeri di wilayah tersebut.

Baca juga: PPDB Kota Bekasi 2021 Dipastikan Online, Berikut Jadwal Pelaksanaannya

"Lulusan PAUD yang akan melanjutkan ke SD sejumlah 45.838 orang. Daya tampung SD negeri sebanyak 25.060 orang, yang tersedia pada 356 SD negeri dengan jumlah 895 rombel," tulis siaran pers Humas Kota Bekasi bertanggal 9 Juni 2021.

Begitu pun dengan lulusan SD dan MI, baik negeri dan swasta, di Kota Bekasi yang jumlahnya mencapai 45.431. Hanya sekitar 29-30 persen di antaranya yang dapat mengakses SMP negeri di Kota Bekasi.

"Daya tampung SMP negeri sebanyak 13.472 orang, yang tersedia pada SMP negeri yang melaksanakan PPDB online sebanyak 56 sekolah dengan jumlah 421 rombel," tulis keterangan yang sama.

Baca juga: Jumlah Pendaftar PPDB Jakarta Jalur Prestasi Sudah Melebihi Daya Tampung

Masalah ketimpangan jumlah SMP negeri di suatu wilayah sebetulnya dialami oleh hampir seluruh daerah di Indonesia.

Baru-baru ini, Kota Depok di Jawa Barat juga jadi sorotan karena hanya memiliki 27 SMP/sederajat negeri, berbanding dengan 237 SD/sederajat negeri.

Dibandingkan Kota Depok, Kota Bekasi masih lebih unggul dalam hal ketersediaan sekolah negeri, namun jumlah 356 SD negeri berbanding 56 SMP negeri memang masih jadi pekerjaan rumah yang mesti dibereskan.

Bahkan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, mengakui bahwa keberadaan sejumlah SMP swasta yang ada di Kota Bekasi juga belum dapat menyerap seluruh lulusan SD di wilayahnya.

"Sementara daya tampung swasta itu sekitar 20.000-an, masih tidak tertampung kalau kita lihat data yang sekarang," kata Inay pada Senin (7/6/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com