Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 di Puspemkot Tangerang Timbulkan Kerumunan, Ini Penjelasan Pemkot

Kompas.com - 15/06/2021, 11:55 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mulai mengurai antrean peserta vaksinasi Covid-19 yang menumpuk di Gedung MUI Kota Tangerang, Banten, Selasa (15/6/2021).

Warga yang mengantre hendak mendaftarkan diri sebelum disuntik di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Banten.

Pemkot Tangerang menargetkan 5.000 orang akan menerima vaksin pada hari ini.

Posisi Gedung MUI Kota Tangerang berada tak jauh dari Puspemkot Tangerang dan Masjid Raya Al-Azhom.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Puspemkot Tangerang Timbulkan Kerumunan Warga

Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman menyebutkan, antrean warga yang sebelumnya menumpuk di Gedung MUI telah diatur.

Warga diatur untuk mengantre hingga di lahan Masjid Al-Azhom.

Lokasi Gedung MUI Kota Tangerang dan masjid tersebut bersebelahan dan halamannya menjadi satu.

"Ini kami lagi jaga supaya tidak ada kerumunan. Kami pecah dua dengan Al-Azhom," ucap Herman saat ditemui, Selasa.

Baca juga: Antrean Vaksinasi Covid-19 di Sport Center Alam Sutera Mengular, Peserta Antre hingga ke Jalan

Menurut dia, penumpukan terjadi lantaran banyak peserta vaksinasi yang datang tak sesuai jadwal.

"Masyarakat kan dibilang per termin, ada yang pagi dan siang. Ternyata yang siang datang semua. Jadinya bertumpuk, padahal sudah diatur," papar Herman.

"Yang sudah terlanjur datang, dia akan tetap dilayani, cuma dipilah dulu," sambung dia.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 10.40 WIB, antrean peserta vaksinasi mengular dari loket pendaftaran di sisi selatan Gedung MUI hingga ke jalan raya di depan gerbang Masjid Al-Azhom.

Tampak ratusan warga berdiri dan mengantre untuk mendaftarkan diri di tengah panasnya terik matahari.

Baca juga: Antrean di UGD Wisma Atlet Kemayoran Mengular, Banyak Pasien Lesehan

Tampak pula sebagian orang yang memilih untuk mengantre sambil duduk lantaran tak sanggup untuk berdiri.

Antrean yang mengular itu diperkirakan mencapai 200 meter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com