Jack telah mengizinkan Kompas.com untuk mengutip tulisan tersebut.
"Jadi bilamana ada orang dalam yang sakit, bahkan bila keluarga inti dari karyawan yang sakit Covid-19 hari ini, kami tidak akan bisa merawatnya," sambung Jack.
Jack mengatakan, pihaknya sedang melakukan konversi beberapa paviliun untuk menjadi paviliun Covid-19, namun butuh 2-3 hari paling cepat.
Selain persiapan ruangan, pihak RS juga butuh menambah relawan tenaga kesehatan.
Bersama unggahan itu, Jack mengajak para lulusan baru Akademi Keperawatan untuk bergabung sebagai relawan.
"Kami butuh sekitar 48 orang nakes. Sila hubungi dan dm cv ke SDI kami: @ekoyulianto," tulisnya.
Dokter Jack juga mengajak masyarakat umum non nakes untuk terus menjaga protokol kesehatan serta membatasi mobilitas.
Ia juga mengajak masyarakat yang mampu untuk membantu mendonasikan beberapa peralatan seperti masker medis dan masker N95, baju hazmat, akohol medis 70 persen, disinfektan, hingga vitamin.
"Kontak ke donation manager kami @riancaamalia," tulisnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya menambah tempat isolasi pasien Covid-19 menyikapi lonjakan pasien di RS Wisma Atlet dan sejumlah RS rujukan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, Pemprov DKI akan mengoperasikan kembali Wisma Ragunan dan Wisma Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai tempat isolasi terkendali bagi pasien Covid-19.
"Sudah pernah dipakai, jadi kemarin kan kosong. Nah, sekarang dengan penuhnya Wisma Atlet, kami buka kembali," ujar Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/6/2021).
Widyastuti mengatakan, Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.
Dia mengatakan sudah melakukan peninjauan untuk mempersiapkan Rusun Nagrek dijadikan sebagai tempat isolasi terkendali pasien Covid-19.
"Nagrak itu bentuknya memang baru pertama kemarin sudah kami tinjau, sudah ditinjau juga oleh tim Dinkes maupun tim Satgas Provinsi, juga ditinjau oleh BNPB," kata dia.
Rusun Nagrek mampu menampung 1.000 pasien Covid-19 OTG dan bisa dikembangkan hingga maksimal 2.500 tempat isolasi pasien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.