"Saat ini penambahan bed sudah selesai dilakukan dan kami kembali menerima pasien," kata Arifin.
Arifin mengatakan, total ada penambahan sebanyak 2.000 tempat tidur yang kini sudah dioperasikan di sejumlah kamar perawatan.
Sejumlah kamar berukuran besar yang sebelumnya hanya berisi dua bed, kini diisi 3 bed sekaligus.
Dengan penambahan tempat tidur ini, kini total kapasitas di 4 tower RS Wisma Atlet Kemayoran mencapai 7.994 orang.
"Ini sudah meningkat daya huninya," kata Arifin.
Selain penambahan bed, pengelola RS Wisma Atlet juga sedang bersiap mengoperasikan tower 8 di Pademangan.
Baca juga: Dinkes DKI: Pandemi Covid-19 di Jakarta Menuju Tren Mengkhawatirkan
Tower itu selama ini diisi oleh pekerja migran yang baru saja kembali dari Indonesia untuk melakukan karantina.
Namun para pekerja migran itu akan dievakuasi ke tower 9 dan 10, sehingga tower 8 bisa difokuskan untuk pasien positif Covid-19.
Dengan tambahan tower 8 ini, maka kapasitas RS Wisma Atlet bisa meningkat sampai 9.566 tempat tidur.
Membludaknya pasien tak hanya terjadi di RS Wisma Atlet, tapi juga RS rujukan Covid-19. Ini misalnya terjadi di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Rumah Sakit itu terpaksa menolak pasien baru Covid-19 karena seluruh ruangan isolasi sudah penuh.
Hal ini diungkapkan dokter Jack Pradono, salah satu dokter yang bekerja di RS Islam Jakarta.
Lewat unggahan di akun Instagramnya @drjackpradono, dokter Jack mengingatkan masyarakat bahwa kasus Covid-19 di Ibu Kota saat ini kembali mengalami lonjakan.
RS Islam Jakarta Cempaka Putih tak lagi memiliki ruangan untuk isolasi pasien Covid-19.
"DI @rsijcempakaputih mulai tadi malam, Kami menolak pasien CoVid-19 baru karena tempat penuh, baik di paviliun isolasi maupun di ICU," tulis Jack di akun Instagramnya pada Minggu (13/6/2021).