Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, Komandan RS Wisma Atlet Minta Anies Perketat PSBB

Kompas.com - 16/06/2021, 14:08 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperketat pembatasan kegiatan masyarakat.

Hal ini ia sampaikan seiring dengan melonjaknya jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet.

Ia menilai, Anies perlu kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat untuk menurunkan laju penularan.

"Saran saya PSBB perketat dulu seminggu dua minggu ini sampai nanti landai, biar kami bisa fokus menangani pasien dengan baik," kata Arifin saat dihubungi, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Bertambah, Total Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Kemayoran Jadi 5.551 Orang

Sampai Rabu pukul 08.00 WIB pagi ini, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS Wisma Atlet sudah mencapai 5.551 orang.

Dari hari ke hari, jumlah pasien di RS Wisma Atlet terus bertambah karena pasien yang masuk jumlahnya lebih banyak daripada pasien keluar.

Pada Selasa kemarin, pihak RS Wisma Atlet bahkan sempat menghentikan penerimaan pasien sambil menunggu kesiapan tempat tidur tambahan.

Arifin mengatakan, mayoritas pasien yang masuk ke RS Wisma Atlet adalah warga Jakarta.

"80 persen warga Jakarta. Yang ngirim dari Puskesmas. Ini berasal dari klaster kunjung mengunjungi ketika Lebaran. Faktanya sehabis Lebaran sulit dikendalikan,” katanya.

Baca juga: Wisma Atlet hingga RS Rujukan Penuh, Jakarta Masuki Fase Genting Pandemi Covid-19

Oleh karena itu, ia menilai, pengendalian pandemi di Ibu Kota akan sangat memengaruhi keterisian di RS Wisma Atlet.

"Kendalikannya harusnya mulai dari sekarang ya, jalan-jalan harusnya sepi, jangan macet seperti ini, berarti kan mobilisasi orang tidak dikendalikan," kata Arifin.

"Kalau sudah landai silakan diatur secara bertahap lagi. Kalau sekarang ini harus diatur benar, klaster kantor juga harus diatur," sambungnya.

Baca juga: Waspada Varian Baru Covid-19 di Jakarta, Lebih Berbahaya dan Lebih Menular

Adapun pada Selasa (15/6/2021) kemarin, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan adanya 1.502 kasus baru.

Kasus aktif Covid-19 di Jakarta sampai kemarin tercatat mencapai 19.244 pasien. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan data pada 6 Juni yang hanya berjumlah 11.500.

Korban meninggal dunia bertambah 25 orang pada Selasa kemarin. Secara total kini tercatat 7.634 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com