"Sepanjang pihak sekolah bisa menjamin anak-anak tetap melaksanakan protokol kesehatan selama di sekolah, saya tidak masalah dengan tatap muka. Mungkin bisa dengan diatur jadwalnya, seperti mekanisme ganjil genap sesuai nomor absen, " usul KW.
Selain itu, KW yakin anaknya bisa tetap terjaga kesehatannya dengan mengonsumsi makanan sehat dan vitamin.
"Kalaupun nanti positif, semoga efeknya tidak parah, sehingga bisa isolasi di rumah, " ucap KW.
Diketahui, uji coba sekolah tatap muka tahap kedua rencananya dilangsungkan pada 9-26 Juni 2021. Uhi coba ini dihentikan pada pekan kedua lantaran tingginya kasus Covid-19 di DKI Jakarta.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Meledak, Epidemiolog: Solusinya Hanya Lockdown
Dalam uji coba kali ini, sebanyak 226 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan ikut berpartisipasi dalam uji coba kali ini.
Adapun teknis uji coba sekolah tatap muka ini ialah kapasitas siswa tidak lebih dari 50 persen kapasitas kelas.
Selain itu, lama waktu pembelajaran hanya dua kali seminggu dan dilakukan selama 3-4 jam perhari. Seluruh murid, orang tua, dan guru yang terlibat juga harus sudah divaksin dan dituntut tetap melakukan protokol kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.