Misalnya, di RS Islam Jakarta Cempakar Putih, Jakarta Pusat. Rumah sakit ini tak mampu lagi menampung pasien sejak beberapa hari lalu. Mereka bahkan kekurangan tenaga medis untuk menangani para pasien.
Sementara di Wisma Atlet Kemayoran, lonjakan kasus positif membuat tempat isolasi mandiri ini juga sempat penuh dan selama setengah hari tak menerima pasien pada Selasa (15/6/2021) lalu.
Setelah penambahan kasur dilakukan, Wisma Atlet kembali menerima pasien. Meski demikian, penambahan ini tidak sebanding dengan jumlah pasien yang rata-rata masuk 200-500 orang.
Diperkirakan dalam beberapa hari, Wisma Atlet Kemayoran juga tak bisa lagi menampung pasien.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan saat ini ibu kota ada dalam fase genting. Anies kemudian mengeluarkan kebijakan lebih ketat yang mengatur kegiatan ekonomi wajib selesai pada pukul 21.00.
Kegiatan perkantoran juga wajib work from home 75 persen.
Baca juga: Syarat dan Cara Pendaftaran Vaksinasi Masal di Stadion Patriot Bekasi
Meski saat ini banyak pihak masih meragukan efektivitas vaksin ataupun mengkhawatirkan efek samping yang ditimbulkan, namun penelitian menyebutkan bahwa berbagai vaksin yang ada terbukti lebih ampuh membuat tubuh lebih kebal atau mengurangi resiko lebih parah yang ditimbulkan virus corona.
Dengan kata lain, disuntik vaksin lebih baik daripada tidak disuntik sama sekali.
Apalagi, virus corona juga sudah bermutasi ke berbagai varian baru, termasuk virus alfa dan delta yang sudah ditemukan di Jakarta.
Baca juga: Mengenal Virus Corona Varian Delta, Lebih Mudah Menular dan Sudah Masuk Jakarta
Kedua varian itu diyakinlebih berbahaya dan mematikan dibandingkan virus sebelumnya. Saat ini, ada dua macam vaksin gratis yang dibagikan oleh pemerintah yakni vaksin Sinovac dan AstraZaneca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.