JAKARTA, KOMPAS.com - Covid-19 terbukti tidak hanya menyerang orang dewasa ataupun lansia.
Anak-anak, bahkan bayi di bawah lima tahun (balita), juga bisa terkena penyakit yang menyerang sistem pernafasan tersebut.
Hal ini diungkap oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Berikut sejumlah rangkuman terkait penularan Covid-19 pada anak-anak di Ibu Kota.
Baca juga: Komandan RS Wisma Atlet: Orangtua Jangan Nongkrong Dulu, Kasihan Anak Jadi Tertular
Pada Minggu (20/6/2021), Jakarta mencatatkan penambahan kasus harian sebanyak 5.582 kasus, 879 di antaranya adalah anak-anak.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
Sementara 4.261 kasus terjadi pada masyarakat usia 19-59 tahun, dan sisa 442 kasus menimpa lansia di atas 60 tahun.
"Kami mengingatkan warga untuk menghindari keluar rumah membawa anak-anak," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, Minggu.
Baca juga: IDAI: Risiko Anak Terpapar Covid-19 Sama Besar dengan Dewasa
Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Jakarta Pusat, Letkol Laut M Arifin, mengungkapkan ada kenaikan jumlah pasien anak-anak dalam beberapa waktu terakhir.
Jumlah pasien anak-anak yang kini dirawat di rumah sakit tersebut mencapai 10 persen dari total pasien. Hingga Minggu kemarin, Wisma Atlet menampung 6.042 pasien.
Artinya, jika 10 persennya adalah anak-anak, maka jumlah anak yang saat ini dirawat di RS Wisma Atlet ada lebih dari 600 orang.
"Saat ini cukup banyak, ada yang (usia) dua tahun, yang masih (dalam) gendongan juga ada," ujar Arifin.
Baca juga: 876 Anak Positif Covid-19 Kemarin, Dinkes Minta Orangtua Waspada!
Varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di India, yakni varian Delta (B.1617.2), dikhawatirkan lebih menular di kalangan anak-anak.
Laporan CNBC.com pada Rabu (16/6/2021) mengungkap bahwa transmisi virus corona varian Delta, yang saat ini mendominasi di Inggris, meningkat di kalangan anak-anak usia 12 hingga 20 tahun.
Sementara laporan dari BMJ.com, sebuah situs penyedia informasi kesehatan global, menyingkap data yang mengejutkan dari Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE).
PHE mencatat sebanyak 140 klaster penyebaran varian Delta di sekolah hingga akhir Mei 2021.
Varian Delta sendiri pertama kali teridentifikasi di India pada Oktober tahun lalu, dan kini sudah menyebar ke lebih dari 80 negara.
Baca juga: Rekor Baru Covid-19 di Jakarta dan Pesan Anies Agar Tidak Menyesal
"Data dari PHE menunjukkan penularan tertinggi terjadi pada anak-anak usia sekolah menengah, yakni antara 10 hingga 19 tahun," tulis BMJ.com.
Meskipun belum secara masih ditemukan lewat pemeriksaan sampel whole genome sequencing, varian Delta faktanya sudah masuk ke Jakarta dan menular di kalangan masyarakat.
”Kami sudah menerima data 33 VoC (variant of concern) dari Kemenkes. Dari data tersebut, kami identifikasi bahwa 25 kasus berasal dari orang yang melakukan perjalanan luar negeri, 3 kasus transmisi lokal di luar Jakarta karena bukan domisili Jakarta hanya saja melakukan pemeriksaan di Jakarta. Lalu, ada 5 kasus yang transmisi lokal di Jakarta dan kelimanya varian Delta,” kata Dwi, Kamis lalu.
Adapun 33 VoC tersebut terdiri dari 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), dan 18 varian Delta (B.1617.2), seperti dilansir Kompas.id.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.