Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan Mobilitas di Jakpus, Polisi Akan Sekat Jalan Cikini Raya, Sabang, dan Asia-Afrika

Kompas.com - 21/06/2021, 14:00 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya memutuskan melakukan pembatasan mobilitas dengan menyekat beberapa titik jalan di Jakarta.

Untuk Jakarta Pusat, akan ada tiga titik yang disekat.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardi mengatakan, penyekatan akan dilakukan di kawasan Cikini, Sabang, dan Asia-Afrika.

Untuk di kawasan Cikini, penyekatan berlaku di sepanjang Jalan Cikini Raya. Petugas yang melakukan penyekatan akan ditempatkan di depan Kantor Pos Cikini.

"Cikini penyekatannya di kantor Pos," kata Lilik saat dihubungi, Senin (21/6/2021).

Untuk di kawasan Sabang, penyekatan juga berlaku di sepanjang jalan Sabang.

"Penyekatan mulai dari pos polisi Sabang, itu kan satu arah," kata Lilik.

Baca juga: Mulai Senin Malam, Polisi Sekat 10 Jalan di Jakarta Pukul 21.00-04.00

Sementara itu, untuk di Jalan Asia-Afrika, penyekatan dilakukan mulai dari Universitas Moestopo hingga lampu lalu lintas dekat Hotel Fairmont.

Petugas akan berjaga di kedua titik itu agar tak ada warga yang masuk dari kedua arah.

"Kita tutup total enggak boleh orang masuk," ucap Lilik.

Aturan penyekatan ini berlaku Senin malam nanti, guna membatasi mobilitas masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Penyekatan diberlakukan sejak pukul 21.00 hinga 04.00 WIB.

Lilik mengatakan, ketiga kawasan ini dipilih karena cukup ramai warga yang masih beraktivitas di atas pukul 21.00 WIB. Selain itu, kasus Covid-19 di tiga kawasan itu juga cukup tinggi.

Nantinya polisi akan melakukan evaluasi secara berkala. Bisa jadi nantinya titik penyekatan akan dipindah.

"Kalau dalam seminggu kasus Covid-19 disana turun, ya pindah lagi," kata Lilik.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com