Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Membeludak, Depok Pilih-pilih Warga Isolasi Mandiri yang Diberi Obat

Kompas.com - 25/06/2021, 14:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketersediaan obat untuk pasien Covid-19 di Depok yang isolasi mandiri diklaim dalam status aman.

Namun demikian, distribusi obat yang ada saat ini terpaksa harus mulai dipilih berdasarkan kondisi pasien. Pasalnya, jumlah pasien Covid-19 di Depok terus melonjak dari hari ke hari.

"Kalau melihat peningkatan kasus, mungkin tidak bisa semuanya dapat, makanya kami juga pilah-pilah, yang memang butuh banget itu yang kami kasih," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita kepada wartawan, Jumat (25/6/2021).

"(Yang mendesak) diberi obat (adalah pasien) yang bergejala. Kalau dia (pasien isolasi mandiri) masih ringan-ringan saja, mungkin bisa dikaver vitamin-vitamin," ia menambahkan.

Baca juga: RS Hampir Penuh, Satgas Covid-19 Depok Sebut Kondisi Sudah Sangat Berat

Novarita menerangkan, Depok baru saja menerima suplai obat dari Pemprov Jawa Barat. Suplai itu cukup untuk menambal kebutuhan saat ini, tetapi belum tentu untuk jangka panjang.

"Mungkin cuma buat beberapa minggulah, tapi kami segera untuk pengadaan. Kemarin sudah ada surat dari Provinsi yang membolehkan kami pengadaan sendiri," ungkap Novarita.

Tren jumlah pasien Covid-19 di Depok, sebagaimana di Jakarta, Botabek, dan wilayah-wilayah lain, sedang dalam fase lebih genting daripada puncak gelombang pertama pada Januari 2021.

Baca juga: Puskesmas Keteteran karena Lonjakan Covid-19, Pemkot Depok Akan Rekrut Relawan

Temuan kasus baru Covid-19 begitu banyak dalam waktu singkat, membuat fasilitas kesehatan di ambang kolaps.

Keterisian ICU bagi pasien Covid-19 di Depok sudah 101 persen lebih, sedangkan keterisian ruang isolasi telah melampaui 90 persen.

24 rumah sakit di Depok mengalami antrean pasien Covid-19, sebagian pasien mesti menunggu giliran dan dirawat sementara di IGD.

Baca juga: Puskesmas Kebanjiran Pasien Covid-19, Warga Depok yang Isolasi Mandiri Diminta Bersabar

Selain rumah sakit, puskesmas juga mulai kewalahan karena beban kerja berlebih, mulai dari vaksinasi, pengambilan swab, pelacakan kontak erat, sampai memantau setiap pasien isolasi mandiri yang jumlahnya makin banyak dari hari ke hari.

Wali Kota Depok Mohammad Idris sejak Senin (21/6/2021) memutuskan memberlakukan pengetatan PPKM mikro, termasuk di antaranya melarang layanan makan di tempat bagi rumah makan, meniadakan resepsi pernikahan dan pertemuan di gedung, menutup tempat wisata/hiburan, serta mengurangi jam operasional dan pengunjung mal, pasar swalayan, dan pasar tradisional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com