Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: 50 Persen dari Testing Covid-19 di Indonesia Dilakukan di Jakarta

Kompas.com - 26/06/2021, 13:38 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, pihaknya terus berupaya menekan laju penularan Covid-19 yang kini tengah melonjak, salah satunya adalah dengan menaikkan kapasitas testing.

Semakin banyak warga yang dites, semakin banyak pula warga positif yang menjalani isolasi sehingga penularan bisa ditekan.

Anies menyebutkan, saat ini testing Covid-19 di Jakarta sudah mencapai 45-50 persen dari angka testing secara nasional.

"Kalau dihitung proporsi Indonesia, kira-kira 45-50 persen dari testing yang ada di Indonesia itu dilakukan di Jakarta," kata Anies dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Lokasi Vaksinasi Tanpa Syarat KTP di Jakarta, Tangerang, dan Bogor

Pada 23 Juni lalu misalnya, Jakarta melakukan swab test polymerase chain reaction (PCR) kepada 19.485 orang. Sementara tes Covid-19 di seluruh Indonesia hanya 30.090.

Proporsi tes yang dilakukan Jakarta mencapai 65 persen dari angka nasional.

Anies juga menyatakan, test Covid-19 di Jakarta jauh melampaui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Standar WHO untuk Jakarta tiap pekan, minimal ada 10.645 orang yang dites.

Namun, testing di Jakarta sepekan terakhir telah menembus angka 120.000 orang.

"Sudah 13,5 kali lipat lebih tinggi dari standar WHO," kata Anies.

Baca juga: Setengah Juta Kasus Covid-19 di Jakarta dan Instruksi Pendirian Tenda Darurat

Meski demikian, Anies mengingatkan tingkat positivity rate di Jakarta masih cukup tinggi. Dari semua warga yang menjalani tes, 30 persen di antaranya positif Covid-19. Padahal, idealnya adalah 5 persen sesuai batas aman WHO.

"Tingkat keterisian rumah sakit juga idealnya 60 persen, tapi sekarang 90 persen," kata Anies.

Ia mengatakan, rumah sakit rujukan dan fasilitas isolasi di Jakarta terus dipenuhi pasien meski kapasitasnya sudah ditambah sejak dua pekan lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com