JAKARTA, KOMPAS.com - VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, jumlah penumpang KRL Jabodetabek berkurang menyusul pengetatan atau penebalan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Per Senin (28/6/2021) pagi pukul 09.00, KAI Commuter mencatat penumpang di seluruh stasiun sebanyak 126.980 orang.
Jumlah itu berkurang sekitar 17 persen dibanding Senin pekan lalu, yaitu 152.113 orang, saat kebijakan penebalan PPKM Mikro belum diberlakukan.
Baca juga: 35 Jalan dan Kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi Ditutup Malam Ini, Berikut Daftarnya
Penebalan PPKM ini berlaku pada 22 Juni-5 Juli. Pada masa penebalan, pemerintah memperketat aturan bagi perkantoran, yakni bekerja di rumah atau WFH sebanyak 75 persen dari total karyawan.
"Di tengah berkurangnya aktivitas masyarakat yang menggunakan KRL, KAI Commuter tetap mengoperasikan 994 perjalanan per hari mulai pukul 04.00-22.00 WIB," kata Anne dalam keterangan tertulis, Senin.
Anne juga memastikan bahwa pelaksanaan tes acak antigen di stasiun KRL akan terus diberlakukan.
Baca juga: Virus Corona Varian Delta Mengganas, Ditemukan 46 Kasus Transmisi Lokal di Jakarta, 22 di Bodetabek
Ada enam stasiun yang akan melaksanakan tes acak antigen yakni Stasiun Bogor, Cikarang, Bekasi, Tangerang, Tanah Abang, dan Manggarai.
"Sama seperti sebelumnya, pelaksanaan tes acak antigen dimulai pukul 08.00 WIB, kecuali di Stasiun Tanah Abang dan Manggarai yang dimulai pukul 15.00 WIB," ujar Anne.
Anne menekankan, KAI Commuter tetap konsisten memberlakukan protokol kesehatan.
Baca juga: Pedagang Pasar Pramuka: Oximeter Enggak Laku, Harganya Standar, Rp 150.000
Pihaknya mengimbau para pengguna KRL untuk disiplin terhadap protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL dengan memanfaatkan wastafel tambahan yang tersedia di stasiun.
KAI Commuter juga mengimbau bahwa sejak Juni tahun lalu, anak di bawah usia lima tahun dilarang menggunakan KRL.
"Mari jaga kesehatan anak-anak kita dengan tetap beraktivitas dari rumah yang lingkungan dan kebersihannya dapat sepenuhnya diawasi," ucap Anne.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.