Terdapat sekitar 150-160 karyawan yang bekerja selama tujuh hari. Pembuatan peti mati berlangsung mulai pukul 07.00 WIB sampai 22.00 WIB.
"Sekarang ada 150-160 pegawai. Kami ada dua shift, sampai jam 22.00 WIB, mulai jam 07.00 WIB," ucap dia.
Selain itu, lanjut Frans, hampir seluruh karyawan di pabrik tersebut dipekerjakan untuk membuat peti mati.
Kemudian, sekitar 15 persen karyawan lainnya memproduksi furnitur yang juga dibuat di pabrik itu.
"Pekerjaan yang lain dialihkan ke peti dulu, 85 persen peti mati, sisanya yang kecil-kecil," kata Frans.
Dia menambahkan, pihaknya memproduksi peti mati mulai bahan mentah hingga pengiriman.
Kata Frans, sekitar pukul 12.30 WIB hari ini, pabrik tersebut mengirimkan sekitar 200 peti ke instansi pemerintah di DKI Jakarta.
Untuk satu peti, lanjut dia, dipatok harga mulai sekitar Rp 1.100.000.
"Masih ada untuk pengiriman peti gratisnya, tapi udah enggak banyak. Akhir-akhir ini paling satu bulan satu (peti mati)," papar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.