Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulasaraan Jenazah di Jakarta Utara Maksimal Tiga Jam

Kompas.com - 30/06/2021, 15:19 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemulasaran jenazah terkonfirmasi positif COVID-19 di Jakarta Utara memerlukan waktu maksimal tiga jam, setelah dilaporkan meninggal dunia oleh warga di daerah itu.

"Sesuai arahan Pak Wali Kota Jakarta Utara (Ali Maulana Hakim) maksimal tiga jam setelah warga meninggal dunia, harus segera dilakukan pemulasaran jenazah,” ujar Lurah Pejagalan Ichsan Firdaosy di Jakarta, Rabu (30/6/2021), seperti dikutip Antara.

Ichsan mengatakan, hingga saat ini sudah dua jenazah korban COVID-19 di lingkungannya yang dibantu pemulasarannya oleh tim yang dibentuk Pemerintah Kota Jakarta Utara beberapa hari sebelumnya itu.

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 di Pademangan Baru Dibawa dari Rumah Sehari Setelah Meninggal

“Sudah ada dua jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang diurus Tim Pemulasaran Jenazah itu,” kata Ichsan.

Tim Pemulasaran Jenazah beranggotakan enam warga berkeahlian khusus dan disiagakan sepanjang hari, baik siang maupun malam.

Namun, sekali bertugas, biasanya ada sekitar empat petugas yang datang. Sisanya bergantian jika memang ada warga yang membutuhkan.

Tim itu telah mendapatkan pelatihan sebelumnya tentang kepengurusan jenazah korban COVID-19 dari Puskesmas Kecamatan Penjaringan, termasuk alat pelindung diri (APD) setiap kali bertugas yang dipasok dari Puskesmas.

Baca juga: Cerita Istri Datangi 5 RS Bawa Suaminya yang Tak Sadarkan Diri Setelah Positif Covid-19

Begitu pun peti jenazah yang didapatkan tim dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 tingkat kecamatan.

Adapun tata cara pengurusan dan penguburan jenazah sudah diatur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Surat Edaran Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Nomor 55/SE/Tahun 2020.

“Tidak menutup kemungkinan, ke depannya, tim akan ditambah mengingat kasus COVID-19 semakin tinggi, tapi kita tidak berharap itu terjadi,” kata Ichsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com