Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi: Hoaks Video Rombongan WNA di Bandara Soekarno-Hatta pada 3 Juli

Kompas.com - 04/07/2021, 16:33 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Video singkat menampakkan puluhan penumpang pesawat yang disebut sebagai warga negara asing (WNA) tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, viral di media sosial pada Minggu (4/7/2021).

Perekam video berdurasi sekitar 32 detik itu menyebut bahwa puluhan penumpang itu merupakan WNA yang tiba di bandara.

Di dalam video itu tercantum tanggal ketibaan mereka, yakni pada 3 Juli 2021, pada hari pertama diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat se-Jawa Bali.

"Tuh, warga negara asing. Iya. Parah banget ya. Lagi corona gini, lagi ketat-ketatnya corona, pada dateng semua ke jakarta. Liat tuh, banyak banget. Lagi sepi, keluar dia orang," kata seorang perempuan dalam video singkat yang diterima Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Gelar Vaksinasi di Terminal 2 dan 3 Khusus Penumpang

Dalam video itu juga tertulis, "Jakarta PPKM, warga asing masuk Soeta (Bandara Soekarno-Hatta)".

Menanggapi hal tersebut, Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta menyebut bahwa kejadian itu tidak terjadi pada 3 Juli 2021.

Kepala Bidang Tikim Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Sam Fernando berujar, berdasar penyelidikan mereka, video itu sebenarnya terjadi pada Juni 2020.

"Setelah dilakukan penyelidikan oleh Bidang Inteldakim Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, didapati fakta bahwa video tersebut terjadi pada Juni 2020," ungkap Sam saat dikonfirmasi, Minggu.

Dia menyatakan, lokasi video itu memang diambil di Bandara Soekarno-Hatta, tepatnya di Terminal 2 area keadatangan domestik.

Sam mengatakan, sejak 1 April 2020, PT Angkasa Pura II telah mengalihkan penerbangan internasional dari Terminal 2 ke Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Kemacetan Mengular di Titik Penyekatan PPKM Darurat Lenteng Agung

Pengalihan penerbangan itu guna menekan penyebaran virus Covid-19 melalui pergerakan penumpang.

Sam melanjutkan, berdasar pemeriksaan, rombongan penumpang di video tersebut merupakan WNA asal China yang hendak keluar dari Indonesia pada Juni 2020.

"WNA di dalam konten video merupakan WNA Cina yang hendak keluar dari wilayah Indonesia dengan menggunakan pesawat carter keberangkatan Manado-Jakarta- Nanning (China) pada Juni 2020," urai Sam.

Sehingga, kata dia, video yang terlanjur beredar di sosial media itu mengandung informasi hoaks atau tidak benar.

"Penyebaran informasi terkait kedatangan WNA China dalam jumlah besar pada bulan Juni 2021 adalah tidak benar atau hoax," ujar Sam.

Dia menegaskan, penyebaran video mengandung informasi hoaks dapat mengganggu kondisi sosial masyarakat.

Terlebih, lanjutnya, di Jawa-Bali saat ini tengah menerapkan PPKM darurat mulai 3-20 Juli 2021.

"Guna mencegah kesalahpahaman informasi di masyarakat, diperlukan penyebarluasan fakta sebenarnya terkait video tersebut," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com