JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, menurun drastis saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Plh Kepala Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang Junaedi mengatakan, penurunan penumpang terjadi sejak Senin (5/7/2021), atau sejak adanya pengetatan persyaratan perjalanan angkutan darat yang dikeluarkan melalui SE Kementerian Perhubungan Nomor 43 Tahun 2021 yang berlaku 5-20 Juli 2021.
Junaedi menyebut, jumlah penumpang masih di kisaran angka 400 dan 700 dalam dua hari terakhir sebelum persyaratan itu diberlakukan.
"Jadi pada Senin (5/7/2021) itu busnya 17, penumpangnya cuma 13. Lanjut pada Selasa (6/7/2021) busnya 3, penumpangnya 6," kata Junaedi kepada wartawan, Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Pemuda yang Mengaku Keluarga Jenderal dan Lawan Petugas di Ciputat Jadi Tersangka
Sementara data Rabu hingga pukul 12.00 WIB, baru ada satu penumpang yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulogebang.
Menurut Junaedi, jumlah penumpang menurun karena aturan PPKM darurat yang ketat.
"Penyebabnya menurut kami persyaratan sekarang PPKM darurat tuh, jadi syarat pertama untuk perjalanan adalah kartu vaksin pertama atau dosis 1," kata Junaedi.
Syarat kedua, lanjut Junaedi, penumpang harus menyertakan hasil tes Covid-19.
Baca juga: Polisi Pastikan Pemuda yang Lawan Petugas di Ciputat Bukan Keluarga Jenderal
"Pakai hasil tes negatif dari rapid test antigen atau swab test PCR. Yang rapid 1x24 jam, kalau swab test 2x24 jam (masa berlakunya)," tutur Junaedi.
Junaedi memprediksi, penumpang yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulogebang akan terus landai hingga 20 Juli 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.