Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Buka Hotline Pemulasaraan Pasien Covid-19 yang Wafat Saat Isolasi Mandiri

Kompas.com - 13/07/2021, 19:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok saat ini membuka layanan hotline bagi warga yang membutuhkan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.

"Kita sudah membentuk koordinator per kecamatan untuk mengatasi permasalahan di lapangan, bagi yang meninggal saat isolasi mandiri di rumah," ujar Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Denny Romulo, Selasa (13/7/2021).

Denny mengatakan, para koordinator merupakan warga setempat yang menjadi relawan.

Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Diduga Tak Terpantau Ketika Perburukan Kondisi

Saat ini, jumlah kematian akibat Covid-19 di Depok sedang tinggi-tingginya, dengan rata-rata lebih dari 30 jasad dimakamkan dalam sehari.

Data koalisi Lapor Covid-19 sejak Juni 2021 menyebutkan, sedikitnya sudah 17 warga Depok yang meninggal saat isolasi mandiri. Jumlah riil di lapangan lebih tinggi karena tidak semua kematian saat isolasi mandiri tercatat dan terlaporkan.

Oleh karenanya, warga diminta bersabar karena para relawan pemulasaraan jenazah pun di ambang kelelahan karena bekerja 24 jam hampir setiap hari.

Baca juga: LaporCovid-19: 450 Pasien Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Jawa Barat Terbanyak

Berikut daftar hotline pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 per kecamatan di Depok:

1. Pancoran Mas: 085881543485 (Mahwat)

2. Beji: 0821122033443 (Nano)

3. Cipayung: 089514745074 (Harirah)

4. Sukmajaya: 081221790583 (Elly)

5. Cilodong: 085771354007 (May)

6. Limo: 0895337734574 (Amil Mustofa)

7. Cinere: 081514152155 (Wawan)

8. Cimanggis: 081317899354 (Nyai Kuru)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com