Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

85 Persen Kapasitas RSUP Persahabatan untuk Pasien Covid-19 Berat dan Kritis

Kompas.com - 14/07/2021, 15:26 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 85 persen dari total kapasitas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala berat dan kritis.

Plt Direktur Utama RSUP Persahabatan dokter Mohammad Syahril menyatakan, nantinya 100 persen pelayanan RSUP Persahabatan akan diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala berat dan kritis.

"Sekarang sudah 85 persen ya. Nantinya akan jadi 100 persen, kira-kira dua minggu lagi. Karena ada pasien-pasien (non-Covid 19) lama yang harus diselesaikan dulu baru pulang," kata Syahril saat dihubungi Rabu (14/7/2021).

Pihak rumah sakit juga masih harus menambah kelengkapan ruangan untuk dapat dikonversi menjadi ruang isolasi pasien Covid-19.

Baca juga: Kasus Melonjak, RSUP Persahabatan Bakal Tambah Tempat Tidur Pasien Covid-19

RSUP Persahabatan merupakan satu dari tiga rumah sakit vertikal di Jakarta yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk dikonversi menjadi rumah sakit khusus Covid-19.

"Diharapkan dengan mengonversi ketiga rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan ful untuk kasus Covid-19, ini akan membantu semakin menambah ketersediaan untuk tempat perawatan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (24/6/2021).

Menurut Syahril, konversi itu dilakukan lantaran kebutuhan pelayanan bagi pasien Covid-19 bergejala berat dan kritis di Jakarta tengah meningkat.

Dari segi sumber daya manusia (SDM), Syahril menyatakan bahwa jumlah staf tenaga kesehatan (nakes) maupun non-tenaga kesehatan masih mencukupi, meski ada penyesuaian yang dilakukan.

"Saat ini kami ada di kondisi tidak ideal sehingga jangan menuntut 'Pak, ini seharusnya SDM-nya 10', tetapi kalau bisa dikerjakan 8 ya sudah 8 saja, begitu. Sementara kami berlakukan begitu dan cukup, tapi kalau ditambah lagi nakesnya ya lebih bagus, lebih ideal," kata Syahril.

Sebagai bantuan, sebanyak 76 orang relawan juga ikut melayani di rumah sakit. Rinciannya, 17 orang dokter umum, 53 orang perawat, 2 orang nakes lainnya dan empat orang staf non-nakes. Mereka dikontrak per tiga bulan.

Di samping itu, pihak rumah sakit juga telah menambah kapasitas di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), dari yang awalnya dapat mengakomodasi 30 orang menjadi 70 orang. Tenda-tenda bagi pasien juga telah digelar.

Dari segi ketersediaan tabung oksigen dan oksigen cair (oksigen sentral), Syahril menyatakan, pihak rumah sakit masih dapat mencukupi kebutuhan oksigen pasien, meski ada lonjakan jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Apalagi, pihak rumah sakit harus melakukan isi ulang langsung ke vendor lantaran vendor tak lagi dapat mengirim ke rumah sakit. Menurut dia, pihak rumah sakit sempat mengantre selama 10-12 jam saat hendak mengisi ulang oksigen.

"Dari sisi pemakaian dan jumlah semakin tinggi, kami pun sempat kewalahan dengan oksigen ini karena itu di luar prediksi kami," ujar Syahril.

Biasanya, pihak rumah sakit hanya melakukan isi ulang oksigen cair sebanyak dua sampai tiga kali dalam satu minggu. Setelah ada lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta, isi ulang oksigen dilakukan hampir setiap hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com