Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPU Jombang Manfaatkan Lahan Sisa untuk Tampung Jenazah Pasien Covid-19

Kompas.com - 16/07/2021, 17:20 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Blok baru untuk pemakaman jenazah terkait Covid-19 di TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, hingga kini belum dapat digunakan dan masih dalam tahap persiapan.

Kepala TPU Jombang, Tabroni, menjelaskan bahwa penggarapan lahan baru untuk pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19 sampai saat ini sudah mencapai 70 persen. Lahan tersebut akan memiliki daya tampung sekitar 1.000 petak.

"Lahan baru kami sudah tahap 70 persen lah. Kapasitas tampung 1.000 makam lah," ujar Tabroni saat dihubungi, Jumat (16/7/2021).

Baca juga: Blok Khusus Covid-19 di TPU Jombang Tersisa Hanya untuk 50 Petak Makam

Kendati demikian, Tabroni belum dapat memastikan kapan lahan baru tersebut dapat digunakan untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19 di wilayah Tangerang Selatan.

Saat ini, pihak pengelola masih akan maksimalkan lahan-lahan yang tersisa untuk menampung jenazah baru yang terus berdatangan setiap hari.

"Targetnya minggu ini bisa rampung dan mulai digunakan. Siang malam kami kebut," kata Tabroni.

Sebelumnya diberitakan, TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan nyaris penuh. Lahan yang ada saat ini diperkirakan hanya bisa menampung 50 petak makam baru.

Baca juga: 25 Jenazah Pasien Covid-19 Dimakamkan di TPU Jombang Tangsel Hari Ini, Terbanyak Selama Pandemi

Tabroni menjelaskan, jenazah yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19 setiap harinya masih melonjak dibandingkan bulan sebelumnya. Dalam sepekan terakhir misalnya, sekitar 30 jenazah yang dimakamkan di TPU Jombang per hari.

"Pekan ini agak melandai sih. Tapi masih rata-rata 30-an per hari. Sekarang sisa dikit lahan," ujar Tabroni, Jumat (16/7/2021).

Dia memperkirakan, sisa lahan di blok khusus untuk jenazah yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19 hanya bisa menampung 50 petak makam baru.

Dengan begitu, TPU Jombang kemungkinan hanya bisa menampung jenazah pasien Covid-19 untuk dua hari ke depan.

"Kami kan ada lahan-lahan sisa di antara makam. Kami maksimalkan lahan-lahan yang tersisa. Belum ada yang sistem tumpuk," kata Tabroni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com