Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Sudah Tambah Ratusan Tempat Tidur Pasien Covid-19, tapi Tetap Tak Cukup...

Kompas.com - 16/07/2021, 17:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebesar-besarnya ember yang disiapkan untuk menampung hujan yang bocor dari atap, pada akhirnya luber juga jika atap tak kunjung ditambal.

Ujaran itu mungkin tepat menggambarkan situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Pemerintah daerah berjibaku menambah kapasitas rawat pasien Covid-19, namun tak kunjung cukup menampung pasien yang datang.

Di Depok, misalnya. Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mengaku sudah menambah kapasitas rawat puluhan rumah sakit di wilayah itu, tapi langsung penuh terisi dalam waktu dekat.

"Kita sudah menambah kapasitas bed di rumah sakit itu selama 1 bulan lebih dari 200 bed (saat ini 1.084 bed)," ungkap juru bicara satgas, Dadang Wihana, kepada Kompas.com, Jumat (16/7/2021).

Baca juga: RSUD Depok Kini Khusus untuk Pasien Covid-19

Pemerintah bahkan telah mendedikasikan RSUD Kota Depok menjadi rumah sakit khusus penanganan Covid-19.

Dengan kata lain, tak lagi menerima pasien dengan penyakit selain infeksi virus SARS-CoV-2.

"Akan tetapi, BOR-nya (tingkat keterisiannya) tidak turun karena permintaan bed ruang perawatan itu sangat tinggi, baik oleh warga Depok maupun oleh warga luar Depok," jelasnya.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata Depok mencatat sekitar 600-800 kasus baru Covid-19 per hari.

Dengan penuhnya rumah sakit, otomatis pasien Covid-19 yang terpaksa isolasi mandiri tanpa perawatan optimal semakin banyak.

"Saat ini warga Depok ada yang dirawat di Depok, ada juga yang dirawat di RS-RS di wilayah Jabodetabek lainnya. Berdasarkan data, memang warga Depok yang dirawat di RS-RS di Depok kurang lebih 35 persen, tapi banyak juga warga Depok yang dirawat di luar Depok," jelasnya.

Baca juga: Tragedi Covid-19 di Depok: RS Penuh, Puskesmas Keteteran, Pasien Wafat di Rumah

Akhirnya, pemerintah harus bersiasat agar arus keluar-masuk pasien Covid-19 dipercepat sebab banyak pasien mengantre di IGD.

Sebab, menambah kapasitas rawat pasien Covid-19 bukan hal sepele lantaran ketersediaan tenaga kesehatan yang semakin sulit.

Hari ini, Pemerintah Kota Depok menambah satu lokasi isolasi terkendali berkapasitas 400 tempat tidur di Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia atau Wisma Makara 2.

"Makara 2 juga akan difungsikan sebagai tempat pemulihan. Jadi, pasien yang sudah sembuh dan tinggal pemulihan, berdasarkan pertimbangan dokternya sudah bisa dilepas, nanti pemuliahannya dialihkan ke Makara 2. Sehingga, bed di rumah sakit bisa dimanfaatkan oleh pasien yang antre di IGD," ungkap Dadang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com