Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Warga Terjadi Lagi di Pasar Manggis, Banyak Orang Berkerumun untuk Menonton

Kompas.com - 20/07/2021, 18:31 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran antar warga terjadi lagi di Jalan Menteng Wadas, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (20/7/2021). 

Tawuran tersebut terjadi saat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sedang berlangsung.

Seorang saksi mata bernama Indra mengatakan, bentrokan dimulai pukul 16.25 WIB.

“Ya ini tiba-tiba bentrokan. Massa banyak bawa senjata tajam,” ujar Indra.

Lurah Pasar Manggis, Purwati, membenarkan ada tawuran pada hari ini. Namun dia belum bisa memberi keterangan lebih jauh tentang peristwa itu.

Baca juga: Kesaksian Warga atas Tawuran Geng Motor di Cikini, Bubar Setelah Ada Korban Tewas...

Dalam sebuah rekaman video milik Kompas TV, tampak sejumlah warga yang mengenakan helm saling lempar batu. Tampak juga seorang warga yang membawa senjata tajam berupa celurit. Warga lainnya membawa tongkat kayu panjang dan papan seperti tripleks untuk melindungi diri.

Sementara itu, di sudut sebuah kios, terlihat ada obyek yang terbakar.

Sejumlah warga terlihat berusaha memadamkan api menggunakan air dari botor.

Dalam video itu juga terlihat banyak orang berkerumun tanpa menjaga jarak di lokasi bentrokan. Beberapa orang merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel, sedangkan yang lainnya terlihat menonton bentrokan tersebut.

Sebelumnya, Kompas TV melaporkan, tawuran antar warga terjadi di Jalan Pariaman Dalam dekat Pasar Rumput, Pasar Manggis, Jakarta Selatan, Senin dini hari kemarin.

Tampak sejumlah orang membawa senjata tajam berupa parang dan celurit. 

Dalam peristiwa itu, satu warung milik warga dibakar. Warung milik warga Pasar Manggis dibakar oleh sekelompok warga yang melakukan penyerangan ke daerah itu.

Warga setempat sempat melakukan perlawanan, sebelum aparat polisi dan TNI membubarkan warga yang bentrok.

Hingga saat ini masih belum diketahui pemicu bentrokan tersebut. Kompas.com mencoba mengonfirmasi hal tersebut ke Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Rinaldo Aser tetapi hingga berita ini disusun, masih belum ada tanggapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com