Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Barang-barang yang Terbakar di Kantor BPOM

Kompas.com - 22/07/2021, 09:41 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakpus Kompol Wisnu Wardhana mengungkapkan, ruangan yang terbakar di Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah ruang standarisasi narkotik dan perkusor zat adiktif.

Menurut dia, seluruh barang dalam ruangan itu hangus terbakar.

"Yang jelas barang barang yang terbakar merupakan arsip-arsip dan berupa komputer. Ruangan itu merupakan ruang standarisasi narkotik, perkusor zat adiktif," kata Wisnu saat dihubungi, Kamis (22/7/2021).

Kebakaran hanya terjadi di satu ruangan yang terdapat di lantai 1 itu. Api bisa cepat dipadamkan sebelum menyebar ke ruangan lainnya.

Baca juga: BPOM Pastikan Kebakaran Kantor Tak Ganggu Pelayanan

Wisnu meyebut, dugaan sementara kebakaran ini adalah karena korsleting listrik. Saat terjadi kebakaran juga tengah dilakukan peremajaan panel listrik.

Meski begitu, ia menyebut tidak ingin menyimpulkan kasus ini terlalu dini.

"Kita masih tunggu hasil pemeriksaan Labfor dan kita kembangkan dari keterangan saksi saksi juga," ujarnya.

Arsya menyebut saat ini pihaknya masih menggali informasi dari lima pegawai kontraktor instalasi listrik yang pada saat itu tengah melakukan proses perbaikan panel listrik.

Selain itu, sejumlah petugas security yang pada saat peristiwa kebakaran sedang bertugas akan turut diperiksa.

Baca juga: Tim Laboratorium Forensik Polri Periksa Gedung BPOM Pasca-kebakaran

"Kita perdalam lagi keterangan dari para saksi-saksi di lokasi. Kita akan kembangkan," ujarnya.

Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Minggu (18/7/2021) malam.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Asril Rizal menjelaskan, kebakaran bermula ketika kantor BPOM sedang ada perbaikan panel listrik di lorong F timur dan F barat.

Saat petugas menaikkan saklar di Miniature Circuit Breaker, tiba-tiba timbul ledakan yang memicu munculnya api.

"Petugas keamanan BPOM ingin melakukan pemadaman. Karena asap yang ditimbulkan pekat, petugas kewalahan melakukan pemadaman," kata Asril.

Peristiwa kebakaran itu pertama kali dilaporkan salah seorang warga ke petugas Dinas Gulkarmat sektor Johan Baru, Jakarta Pusat, pukul 21.30 WIB.

Petugas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta tiba di lokasi lima menit kemudian dengan mengerahkan sebanyak 17 mobil pemadam kebakaran dan 75 personel.

Sekitar pukul 22.17, api sudah berhasil dilokalisir. Selanjutnya, pukul 23.00 WIB, petugas mulai melakukan proses pendinginan dan penguraian/pembuangan asap di area terbakar. Pemadaman dinyatakan selesai atau sudah berstatus hijau pada Senin pukul 00.42 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com