Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumahan Beverly Hills Jababeka Jadi Tempat Isolasi Pekerja Industri yang Positif Covid-19

Kompas.com - 28/07/2021, 20:55 WIB
Djati Waluyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Sumber Warta Kota

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menjadikan perumahan mewah Beverly Hills Jababeka, Cikarang, sebagai tempat isolasi terpusat bagi pekerja industri yang terpapar Covid-19.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyampaikan, tempat isolasi terpusat itu diperuntukkan bagi pekerja atau buruh, keluarganya, hingga warga sekitar perusahaan yang positif Covid-19.

Tempat isolasi terpusat ini disediakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR), bekerja sama dengan Forkopimda Kabupaten Bekasi.

"Beberapa hari lalu kami rapat bersama para perusahaan, Apindo mereka sepakat untuk siap menyediakan tempat isolasi terpusat bagi karyawan atau pekerja pabrik di Kabupaten Bekasi," ujar Dani seperti dikutip Warta Kota, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: UPDATE 28 Juli: Kabupaten Bekasi Catat 285 Kasus Baru Covid-19, 6 Pasien Meninggal

Dani berharap, dengan adanya tempat isolasi terpusat ini, penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Bekasi bisa lebih cepat, khususnya dari klaster industri.

Pasalnya, selama ini kenaikan kasus kematian dari pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah terjadi lantaran kondisi tempat isolasi tidak memadai.

Sebanyak 80 persen pasien yang isoman di rumah mengalami penurunan kondisi sehingga saat masuk ke rumah sakit sudah telanjur parah kondisinya.

"Jadi ini utamanya khusus pekerja, keluarga, dan warga sekitar perusahaan. Tak menutup kemungkinan juga untuk warga lainnya," ujar dia.

Baca juga: Pemkot Bekasi Belum Bisa Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Siswa SMA, Ini Alasannya

Pembiayaan tempat isolasi terpusat, kata Dani, berasal dari dana CSR perusahaan yang dikelola oleh Apindo.

Berdasarkan CSR yang dikelola oleh Apindo, perusahan yang berada di kawasan industri Kabupaten Bekasi, setiap bulannya menyumbang Rp 10 juta sampai Rp 50 juta untuk tiga bulan ke depan.

“Jadi ruang isolasi terpusat ini dibiayai oleh perusahaan yang tergabung Apindo, bagi karyawan yang terpapar Covid-19, keluarganya, juga warga sekitar perusahaan," ujarnya.

Untuk pengawasan, kondisi kesehatan pasien di rumah isolasi terpusat akan diawasi oleh tenaga kesehatan selama 24 jam, guna mencegah pasien yang melakukan isolasi meninggal dunia.

Baca juga: Penerima Bansos Kena Pungli, Mensos Risma: Kalau Urusan Itu Tak Selesai, Kapan Warga Sejahtera!

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan, tempat pusat isolasi terpusat sangat penting.

Lantaran, lebih dari 60 persen kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi didominasi oleh karyawan atau pekerja.

"Kami bersinergi dengan semua pemangku kepentingan, terutama Apindo yang akhirnya terwujud tempat isolasi terpusat ini. Semuanya akan terintegrasi dan tidak perlu menunggu waktu lama bagi pasien yang terpapar," ujar Hendra.

Tempat isolasi ini dapat menampung 660 pasien Covid-19 bergejala ringan dan tenaga kesehatan.

Lokasi ini disiapkan untuk memberikan tempat yang terkontrol agar pasien Covid-19 dapat dipantau oleh tenaga kesehatan.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Perumahan Mewah Beverly Hills Jababeka di Bekasi Dijadikan Tempat Isolasi Terpusat Pekerja Industri". (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com