Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senja Kala Pasar Tanah Abang: Pengunjung Sepi, Kios Diobral Murah

Kompas.com - 29/07/2021, 07:23 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, dapat kembali beroperasi setelah tiga pekan ditutup akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara itu kembali dibuka pada Senin (26/7/2021) dengan sejumlah pembatasan yang ketat untuk mencegah penularan Covid-19.

Kini semua pengunjung, pedagang, dan karyawan toko harus menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19, minimal dosis pertama agar dapat memasuki gedung pasar.

Baca juga: Pasar Tanah Abang Kembali Buka, Baru 25 Persen Pedagang yang Berjualan

Selain itu, jumlah pengunjung juga dibatasi 50 persen dari kapasitas normal. Waktu operasional juga dipersingkat hanya pada pukul 07.00 WIB-15.00 WIB.

Pembukaan kembali Pasar Tanah Abang ini sesuai ketentuan pelonggaran PPKM level 3 dan 4 yang diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2021. Aturan itu berlaku pada 26 Juli-3 Agustus 2021.

Pedagang mengeluh sepi pembeli

Meski sudah bisa beroperasi, nyatanya Pasar Tanah Abang kini sepi pembeli. Para pedagang pun turut mengeluhkan kondisi ini.

Salah satu pedagang di Blok A Tanah Abang, Nana Kusmana (36), berujar, masih sepinya pasar dikarenakan kewajiban bagi pengunjung untuk menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19.

"Sebenarnya kita senang kembali buka, cuma rasa-rasanya kalau kondisinya seperti ini sepi, kayaknya percuma," kata Nana, seperti dilansir Warta Kota.

Baca juga: Pasar Tanah Abang Dibuka, Pedagang hingga Pengunjung Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin

Ia pun berharap, pandemi ini segera berakhir. Sebab, jika seperti ini terus, akan mematikan para pedagang di Pasar Tanah Abang.

"Ini aja sampai siang belum ada yang beli, jadi beratlah bagi kami pedagang," kata Nana.

Pedagang lainnya, Syaril (40), tetap bersyukur akhirnya bisa kembali berjualan meskipun pengunjung masih sepi.

"Ya alhamdulillah ya akhirnya diizinkan kembali buka. Karena kalau enggak buka banyak pedagang yang pasti enggak ada pemasukan, karena kan penghasilan mereka ini ya dari sini," kata Syaril.

Syaril mengatakan, sejak tutup saat PPKM darurat pada 3 Juli lalu, banyak pedagang yang mengandalkan penjualan secara online. Namun, berjualan online juga sulit dalam kondisi saat ini.

"Penjualan online pun juga turun, karena pasti pengaruh dengan daya beli masyarakat, makannya kami pedagang cukup berdampak banget ditambah Pasar Tanah Abang sempat tutup kemarin," kata pedagang kebaya ini.

Pengunjung tak sampai 1.000 orang per hari

Pengelola Pasar Tanah Abang Heri Supriyatna tak menampik bahwa jumlah pengunjung Tanah Abang kini jauh berkurang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com