JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, dapat kembali beroperasi setelah tiga pekan ditutup akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara itu kembali dibuka pada Senin (26/7/2021) dengan sejumlah pembatasan yang ketat untuk mencegah penularan Covid-19.
Kini semua pengunjung, pedagang, dan karyawan toko harus menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19, minimal dosis pertama agar dapat memasuki gedung pasar.
Baca juga: Pasar Tanah Abang Kembali Buka, Baru 25 Persen Pedagang yang Berjualan
Selain itu, jumlah pengunjung juga dibatasi 50 persen dari kapasitas normal. Waktu operasional juga dipersingkat hanya pada pukul 07.00 WIB-15.00 WIB.
Pembukaan kembali Pasar Tanah Abang ini sesuai ketentuan pelonggaran PPKM level 3 dan 4 yang diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2021. Aturan itu berlaku pada 26 Juli-3 Agustus 2021.
Meski sudah bisa beroperasi, nyatanya Pasar Tanah Abang kini sepi pembeli. Para pedagang pun turut mengeluhkan kondisi ini.
Salah satu pedagang di Blok A Tanah Abang, Nana Kusmana (36), berujar, masih sepinya pasar dikarenakan kewajiban bagi pengunjung untuk menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19.
"Sebenarnya kita senang kembali buka, cuma rasa-rasanya kalau kondisinya seperti ini sepi, kayaknya percuma," kata Nana, seperti dilansir Warta Kota.
Baca juga: Pasar Tanah Abang Dibuka, Pedagang hingga Pengunjung Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin
Ia pun berharap, pandemi ini segera berakhir. Sebab, jika seperti ini terus, akan mematikan para pedagang di Pasar Tanah Abang.
"Ini aja sampai siang belum ada yang beli, jadi beratlah bagi kami pedagang," kata Nana.
Pedagang lainnya, Syaril (40), tetap bersyukur akhirnya bisa kembali berjualan meskipun pengunjung masih sepi.
"Ya alhamdulillah ya akhirnya diizinkan kembali buka. Karena kalau enggak buka banyak pedagang yang pasti enggak ada pemasukan, karena kan penghasilan mereka ini ya dari sini," kata Syaril.
Syaril mengatakan, sejak tutup saat PPKM darurat pada 3 Juli lalu, banyak pedagang yang mengandalkan penjualan secara online. Namun, berjualan online juga sulit dalam kondisi saat ini.
"Penjualan online pun juga turun, karena pasti pengaruh dengan daya beli masyarakat, makannya kami pedagang cukup berdampak banget ditambah Pasar Tanah Abang sempat tutup kemarin," kata pedagang kebaya ini.
Pengelola Pasar Tanah Abang Heri Supriyatna tak menampik bahwa jumlah pengunjung Tanah Abang kini jauh berkurang.