Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pemilik Ruko di Tangerang Dikalungkan Celurit dan Ditodong Pedang

Kompas.com - 02/08/2021, 21:31 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemilik ruko jadi korban perampasan dan kekerasan oleh sekelompok pemuda di Jalan Benteng Betawi, Batuceper, Kota Tangerang, Minggu (1/8/2021) dini hari.

Korban, yakni Anggi Nugraha, berujar bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 02.29 WIB, saat rukonya tutup. Saat itu Anggi mengaku masih berada di lokasi tersebut bersama dengan seorang karyawannya.

"Kondisi ruko sudah tutup, saya cuma lagi main HP di depan dan di dalam ada karyawan saya," papar Anggi dalam rekaman suara, Senin (2/8/2021).

Sekitar pukul 02.25 WIB, ada sekitar tujuh pemuda yang mengendarai tiga motor ke sebuah gang buntu di dekat ruko miliknya.

Baca juga: Polisi Buru Komplotan Pelaku Penodongan di Tanjung Duren

Anggi sempat mengira tujuh orang itu merupakan tamu salah satu warga di gang tersebut.

"Yang saya lihat mereka masuk ke dalam gang buntu, saya kira tamunya Pak Haji," ucap Anggi.

Akan tetapi, tak berselang lama, ketujuh pemuda itu langsung keluar dari gang dan menuju ke arah Anggi.

Dari tujuh pemuda, dua di antaranya tiba-tiba mengalungkan celurit ke leher Anggi dan satu orang menodongkan sebilah pedang. Mereka memaksa korban untuk menyerahkan ponsel miliknya.

Anggi sempat menolak. Namun, dia justru beberapa kali hendak disabet dengan celurit.

Karena di lokasi itu sepi, tak ada satu pun warga yang mengetahui peristiwa ini. Anggi akhirnya terpaksa menyerahkan ponsel miliknya.

Baca juga: Tanya Arah ke Dua Pemuda, Satu Keluarga Jadi Korban Penodongan di Tomang

"Mereka langsung melarikan diri setelah mendapat HP saya," katanya.

Anggi mengatakan bahwa punggungnya terkena sabetan celurit sebanyak satu kali.

Karena hendak fokus untuk pengobatan, Anggi mengaku belum melaporkan kejadian perampasan dan kekerasan itu ke polisi.

"Rencananya besok saya baru mau lapor. Kalau kata warga sini, memang di lokasi ini sering terjadi tawuran dan balap liar," urainya.

Anggi menambahkan, dia baru menempati ruko yang disewa itu selama satu bulan. Dia sebelumnya menyewa ruko di daerah Cengkareng, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com