Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Perpanjangan PPKM Level 4 di Jakarta | Reaksi Anies Nonton Greysia/Apriyani Raih Emas Olimpiade

Kompas.com - 03/08/2021, 05:54 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 di DKI Jakarta, menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com sepanjang Senin kemarin.

Berikut 5 berita paling banyak dibaca di Megapolitan Kompas.com.

1. Berakhir Hari Ini, Bagaimana Kelanjutan PPKM Level 4 di Jakarta?

Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 di DKI Jakarta berakhir hari ini (2/8/2021). Belum diketahui apakah penerapan PPKM darurat akan kembali diperpanjang atau mulai ada pelonggaran-pelonggaran aturan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI kini tengah menunggu keputusan bersama dari pemerintah pusat.

"Evaluasinya (PPKM Level 4) akan bersamaan dengan pemerintah pusat (nanti diumumkan)," kata Anies, Minggu (1/8/2021) dilansir dari Tribun Jakarta.

Baca selengkapnya di sini.

2. Kecelakaan Beruntun di Tol Karang Tengah-Jakarta, Salah Satu Korbannya Kadispora Kota Tangerang

Kecelakaan beruntun yang melibatkan empat mobil terjadi di Tol Karang Tengah-Jakarta, Karang Tengah, Kota Tangerang, Senin (2/8/2021).

Peristiwa tersebut diunggah oleh akun Instagram @info_ciledug pada Senin sore. Akun itu mengatakan, kecelakaan yang melibatkan empat mobil tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB pada Senin ini.

Kecelakaan itu terjadi saat keempat mobil itu menuju arah Jakarta. Menurut akun itu, tiap mobil yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakaan yang cukup parah.

Baca selengkapnya di sini.

3. Permintaan Peti Mati yang Tak Kunjung Henti

Ibrahim Askar, pemuda asal Kota Bogor, Jawa Barat, tak menyangka bahwa pandemi Covid-19 telah menuntunnya menjadi seorang pembuat peti mati.

Sebenarnya Ibrahim tak punya keahlian khusus dalam membuat peti mati. Ia mengaku belajar secara otodidak lewat video yang tersedia di kanal YouTube. Dia mempelajari segala sesuatunya, mulai dari spesifikasi, ukuran, dan lain sebaginya.

Setelah cukup yakin dengan yang dipelajarinya, Ibrahim kemudian memutuskan untuk mengawali produksinya dengan membuat 10 buah peti mati untuk jenazah pasien Covid-19.

Dibantu lima pekerja lainnya, peti mati yang dibuat lalu dikirim ke sejumlah rumah sakit di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.

“Saya belajar dari Youtube. Terus cari-cari tahu tentang spesifikasi, ukuran dan lain-lain. Akhirnya kita mulai produksi. Produksi pertama 10 peti per hari dibantu 5 pekerja,” ujar Ibrahim, Senin (2/8/2021).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com