Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Fotokopi Mendadak Kebanjiran Order Cetak Sertifikat Vaksinasi Seukuran KTP

Kompas.com - 05/08/2021, 16:53 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Fotokopi Bunanjar di Tanah Tinggi, Tangerang, mendapat kebanjiran order untuk mencetak sertifikat vaksinasi Covid-19 seukuran KTP.

Harapannya, sertifikat yang marak dijadikan syarat untuk memasuki berbagai tempat dan fasilitas publik ini mudah dibawa ke mana-mana dan dapat dimasukkan ke dalam dompet.

Pemilik fotokopi tersebut, Tika Kunanti mengatakan, sertifikat yang sudah dicetak dalam ukuran kecil tersebut kemudian dilaminating agar kondisinya tetap rapi.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, Berikut Daftar RT Zona Merah Terbaru di Jakarta

"Pelanggan yang datang, permintaannya bervariasi. Ada yang cuma (cetak) satu surat vaksin saja, atau dua surat vaksin sekaligus, ya kami layani saja," ujar Tika saat diwawancarai Wartakotalive.com, Kamis (5/8/2021).

"Selain itu kertas print yang digunakan juga berbeda, ada yang pakai kertas HVS biasa, ada juga yang pakai kertas foto," imbuhnya.

Besaran biaya proses pencetakan sertifikat vaksinasi tersebut berbeda-beda tergantung jenis kertas yang dipakai.

Baca juga: BLT Subsidi Gaji di Jakarta Mulai Dicairkan, Ini Syarat Dapatkan Bantuan Rp 1 Juta

Untuk penggunaan kertas HVS, Tika mematok harga mulai dari Rp 4.000 hingga Rp 5.000. Sedangkan untuk kertas foto, harga yang dipatok sebesar Rp 8.000.

Tika mengaku dapat meraup keuntungan sebesar Rp 400.000 hingga Rp 500.000 per hari dengan membuka jasa tersebut.

Untuk menjaga keamanan data para pemilik sertifikat vaksinasi, Tika mengaku selalu menghapus atau membersihkan file para pelanggan setiap harinya.

Baca juga: Anies Sebut Vaksinasi Covid-19 Dosis 2 Tidak Akan Dipercepat, Ini Alasannya

 

"Mereka bikin begini, katanya sih biar simpel saat dibawa pergi. Karena sekarang kan mau ke mana-mana harus bawa sertifikat vaksin biar diizinkan lewat saat pemeriksaan," tutur Tika.

Pantauan Wartakotalive.com, para pelanggan yang datang untuk memperkecil ukuran sertifikat vaksinasi terlebih dahulu mengirimkan file softcopy, melalui Whatsaap yang berada di komputer milik percetakan tersebut.

Setelah dikirim, petugas percetakan akan memperkecil dahulu ukuran foto menggunakan aplikasi dari komputer dengan ukuran 8x10 cm.

Foto tersebut kemudian dicetak berwarna dan dilaminating agar kondisinya tetap terjaga saat disimpan pemilik.

(Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul “Tukang Fotokopi di Tanah Tinggi Layani Lebih dari 100 Orang Cetak Setifikat Vaksinasi Seukuran KTP”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com