Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Ibu Kota Turun, Permintaan Oksigen di Jakpus Berkurang

Kompas.com - 09/08/2021, 19:41 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta selama satu bulan terakhir berimbas pada menurunnya jumlah permintaan isi ulang oksigen di sejumlah gerai pengisian di wilayah Jakarta Pusat.

Penurunan jumlah permintaan isi ulang oksigen dialami dua gerai pengisian tabung oksigen di Jalan Pramuka, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Deden, pegawai di Arima Gas Oxygen, menyebut penurunan permintaan oksigen ini sudah terjadi sejak sepekan lalu.

"Kalau untuk penurunan permintaan terjadi sekitar seminggu yang lalu. Sudah enggak ngantri lagi. Tetap ramai, tapi tidak separah awal-awal bulan Juli," kata Deden seperti dikutip dari Warta Kota, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Kebijakan Janggal di Tengah Pandemi Covid-19: Formula E Jakarta dan Kenaikan Anggaran Baju DPRD Kota Tangerang

Pada puncak penularan Covid-19 awal Juli lalu, Arima Gas Oxygen mampu menghabiskan 25 tabung oksigen ukuran 7 meter kubik hanya dalam waktu 2 jam. Setelah itu, toko langsung ditutup karena stok oksigen sudah habis.

Namun, satu bulan kemudian, Arima Gas Oxyen hanya bisa menghabiskan 10 tabung oksigen ukuran 7 meter kubik setiap harinya. Karena permintaan yang menurun, jam operasional Arima Gas Oxygen pun kembali ke jadwal semula.

"Untuk jam operasional kita kembali normal. Buka Pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 20.00 WIB dengan menghabiskan 10 tabung sehari," jelas Deden.

Waktu pengisian ulang ke pihak agen pun juga mengalami perubahan.

Pada awal Juli, Arima Gas Oxygen dapat melakukan isi ulang ke pihak agen setiap sehari satu kali. Namun, saat ini Arima Gas Oxygen dapat melakukan isi ulang dua hari sekali.

Baca juga: DKI Jakarta Catat 474 Kasus Varian Baru, Delta Mendominasi dengan 425

Isi ulang itu dilakukan di agen oksigen yang terletak di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Kalau awal Juli bisa sehari sekali. Buka siang, sore tutup, malamnya kita langsung ke agen untuk stok besok. Kalau engggak dapat ya tutup. Kalau sekarang alhamdulillah buka terus sih," ucap Deden.

Toko layanan isi ulang oksigen lainnya, Budhi Gas, juga mulai merasakan adanya penurunan permintaan oksigen seiring dengan terus menurunnya kasus Covid-19 di ibu kota.

"Sudah sepi, tidak seramai dulu. Paling sehari datang beberapa orang saja," ujar salah satu pegawai Budhi Gas.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Kasus Positif Covid di DKI Menurun, Permintaan Oksigen di Jakarta Pusat Sudah Sepi Tak Seramai Dulu".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com