Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12.235 Warga Miskin di Kota Tangerang Belum Masuk Program Penerima Bansos

Kompas.com - 09/08/2021, 23:09 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Sosial (Dinsos) mengungkapkan, ada 12.235 orang yang tergolong warga miskin di Kota Tangerang belum termasuk dalam program penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat.

Kabid Pemberdataan Sosial Dinsos Kota Tangerang Eep Ruli Hasan berujar, sebanyak 12.235 warga itu padahal telah termasuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Kata dia, jumlah tersebut merupakan hasil data warga miskin yang sebelumnya telah disortir oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Sebelumnya, lanjut Eep, total ada 22.180 warga terdaftar di DTKS yang belum termasuk penerima bansos.

Baca juga: Mal Dibuka, Pengunjung Harus Tunjukkan Sertifikat Vaksin dari Aplikasi PeduliLindungi

Usai diajukan ke Kemensos, ada sekitar 9.945 warga yang datanya telah divalidasi.

"Namun, data itu masih akan dinamis ya sesuai berkembangnya waktu," papar Eep dalam rekaman suara, Senin (9/8/2021).

Pihaknya saat ini tengah menunggu perkembangan terbaru dari Kemensos berkait pengajuan 12.235 data warga miskin tersebut.

Dia menambahkan, di Kota Tangerang, ada sekitar 3.548 keluarga penerima manfaat (KPM) yang baru saja terdaftar sebagai penerima bansos.

Adapun ribuan KPM itu tersebar di 13  kecamatan di wilayah tersebut.

Eep merinci, dari 3.548 KPM tersebut, sekitar 1.943 di antaranya termasuk penerima program keluarga harapan (PKH) dan 1.605 KPM termasuk penerima program bantuan pangan non-tunai.

Baca juga: BST Rp 600.000 untuk 6.599 Keluarga di Kota Tangerang Belum Disalurkan, Ini Alasannya

"Tambahan kuota tersebut langsung dari Kemensos," ucap Eep.

"Di mana, untuk jumlah PKH di Kota Tangerang ada 1.943 (KPM) dan untuk program BPNT sebesar 1.605 (KPM)," sambung dia.

Melalui keterangan tertulis, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sempat menegaskan, penerima PKH harus memegang sendiri kartu ATM bansosnya.

"Saya tegaskan kartunya harus disimpan sendiri, jangan dipegang orang lain," tutur dia, Sabtu pekan lalu.

"Dan kalau ada yang motong dana bantuannya, jangan takut untuk laporin ke Pemkot," sambung Arief.

Layanan aduan pungli

Korban pungli dapat menghubungi nomor 08111500293. Nomor tersebut hanya menerima pesan melalui aplikasi WhatsApp dan tidak melayani pengaduan melalui sambungan telepon.

Selain korban pungli, warga yang mengetahui praktik pungli di Kota Tangerang juga dapat melaporkan hal tersebut melalui nomor itu.

Pihaknya menjamin anonimitas pelapor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com