Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayembara Desain Tugu Pamulang Dibuka, Dulu Sempat Viral karena Mirip Toren Air

Kompas.com - 12/08/2021, 11:17 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidi Halim menggelar sayembara desain Tugu Pamulang yang berlokasi di Bundaran Jalan Siliwangi, Tangerang Selatan.

Sayembara ini digelar dalam rangka memperbaiki desain tugu yang sempat viral di media sosial karena bentuknya dinilai lebih menyerupai toren air ketimbang tugu.

Sayembara Desain Tugu Pamulang adalah sebuah kompetisi merancang ulang desain Tugu Pamulang yang akan menjadi ikon dan kultur budaya Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten dengan memanfaatkan konstruksi yang ada saat ini,” tulis Wahidin di akun Instagram-nya, Rabu (11/8/2021).

Baca juga: Ganjil Genap Diberlakukan Lagi di Jakarta Mulai Hari Ini, Simak Waktu, Ruas Jalan, hingga Ketentuannya

Total hadiah sejumlah Rp 20 juta akan diperebutkan di ajang kompetisi tersebut. Adapun lini masa proses sayembara adalah sebagai berikut:

  • Pendaftaran dibuka pada 10 Agustus 2021-17 Agustus 2021 
  • Pengumpulan karya pada 17 Agustus-10 September 2021 
  • Penjurian pada 10 September 2021-16 September 2021 
  • Pengumuman pemenang pada 17 September 2021 

Juri meliputi arsitek dari Ikatan Arsitek Indonesia, Agung Nugraha, serta Mufti Ali yang merupakan budayawan dan seniman.

Pendaftaran sendiri dapat dilakukan melalui link ini. 

Baca juga: Ini Kelompok yang Boleh Beraktivitas Tanpa Sertifikat Vaksin Covid-19 di Jakarta

Ramai diperbincangkan

Tugu Pamulang menjadi perbincangan pada April lalu. Dalam sejumlah unggahan di media sosial, banyak warga yang menilai bangunan tersebut tidak seperti tugu.

Beberapa di antaranya bahkan mengira Tugu Pamulang adalah menara penampungan air karena bentuknya tidak seperti tugu di kota-kota lain.

 

Tugu tersebut hanya berupa tiang-tiang melingkar. Di bagian atasnya dipasang kubah berukuran sedang warna putih.

Tak ada ornamen atau hiasan apa pun pada tugu yang disebut-sebut sebagai ciri khas kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, itu.

Sementara pada rancangan awal yang beredar, tampak Tugu Pamulang akan berbentuk heksagon dengan kubah kecil atasnya. Terdapat ornamen yang menghiasi tiang-tiang tugu.

Baca juga: Emosi Dokter Hamil yang Tak Dinikahi Berujung Tewasnya Pacar dan Kedua Orangtua

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebutkan, Tugu Pamulang merupakan proyek Pemerintah Provinsi Banten. Karena itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan tidak bisa berbuat banyak untuk mengganti bentuk atau membangun ulang Tugu Pamulang.

Menurut dia, tugu yang berada tepat di bundaran Jalan Siliwangi itu sudah sejak lama menjadi perbincangan banyak pihak karena bentuknya yang berbeda dari rancangan.

Benyamin mengaku sudah beberapa kali mengajukan revitalisasi Tugu Pamulang ke Pemerintah Provinsi Banten agar desainnya bisa disesuaikan dengan yang direncanakan.

Dia juga meminta agar Pemerintah Kota Tangerang Selatan turut dilibatkan dalam proses revitalisasi tersebut.

"Kami sudah mintakan ke provinsi untuk diganti desain tugunya sesuai dengan desain awal, dan kami minta diikutsertakan dalam perencanaan desainnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com