Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Jasad Wanita Terbungkus Kardus di Cakung Dibunuh Kekasih karena Hamil

Kompas.com - 12/08/2021, 21:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap motif di balik aksi pembunuhan yang dilakukan pria berinisial AS terhadap kekasihnya, M.

Jasad korban yang terbungkus kardus ditemukan di Jalan Raya Bekasi, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (10/8/2021).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, aksi pembunuhan dilakukan AS karena menolak saat dimintai pertanggungjawaban soal kehamilan korban.

"Motif awal bahwa tersangka niatan menghabisi korban, karena korban hamil usia kandungan empat bulan," ujar Yusri dalam keterangannya, Selasa (12/8/2021).

Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Wanita yang Terbungkus Kardus di Cakung, Pelaku Kekasih Korban

Aksi pembunuhan itu dilakukan pelaku agar tidak bertanggung jawab karena saat itu sedang merencanakan pernikahan dengan wanita lain.

"Bahwa tersangka ini memang sudah memiliki wanita dan sudah ada niatan untuk menikah. Namun selama ini dia tinggal sama korban dan mengetahui sudah hamil 4 bulan," ucap Yusri.

Pelaku kemudian merencanakan dan melakukan pembunuhan terhadap korban dengan cara dipukul pada bagian wajah dan dicekik.

Setelah itu, pelaku membungkus dan mengikat jasad korban sebelum akhirnya dibuang dengan mobil pikap yang dipesan.

"Kepada pemilik mobil mengaku mengangkat sampah. Dan dibawa dibawa ke daerah raya bekasi di kilometer 21. Jarak dari TKP pembunuhan dengan TKP terakhir itu sekitar 8 kilometer," ucap Yusri.

Baca juga: Polisi Amankan Satu Orang Terkait Kasus Jasad Wanita dalam Kardus di Cakung

Setelahnya, jasad korban ditemukan oleh Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) yang kemudian lapor ke polisi.

Polisi pun menyelidiki kasus tersebut kemudian menangkap pelaku yang diketahui merupakan kekasihnya sendiri.

"Kita berhasil mengungkap bahwa memang pelaku pembunuhan ini adalah saudara AS atau pacar korban sendiri," ucap Yusri.

Yusri mengungkapkan, selama ini pelaku dan korban tinggal bersama. Pelaku juga kerap mengantarkan korban bekerja.

Diketahui, selama ini pekerjaan korban sebagai perempuan booking order (BO) untuk melayani pria hidung belang.

"Korban ini adalah seorang wanita yang memang pekerjaannya adalah biasanya melalui media online melakukan BO dia adalah salah satu perempuannya," ucap Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com