Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Hamil di Cakung yang Jenazahnya Dibungkus Kardus

Kompas.com - 13/08/2021, 09:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi dari Polda Metro Jaya akan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka AS terhadap kekasihnya, M. Jenazah M ditemukan terbungkus kardus dan karung di Jalan Raya Bekasi, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (10/8/2021).

"Besok (hari ini) kami akan lakukan pra-rekonstruksi kasus," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (12/8/2021).

Rekonstruksi pembunuhan akan menghadirkan tersangka.  Rekonstruksi akan digelar di Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.00 WIB ini.

Baca juga: Kisah Playboy di Cakung, Bunuh Pacar yang Hamil 4 Bulan demi Nikahi Wanita Lain

Sebelumnya, aparat Polda Metro Jaya menangkap AS yang diduga telah membunuh M.

Polisi menyebutkan, AS dan M merupakan perantau asal Pemalang, Jawa Tengah. Keduanya selama ini tinggal bersama di kawasan Jakarta Timur.

Menurut tersangka, korban merupakan pekerja seks komersial. Korban menerima booking online (BO) untuk melayani para pria hidung belang. Tersangka pelaku kerap mengantarkan M saat mendapat order dari pria hidung belang.

"Pengakuan tersangka, dia tahu dan sering mengantar kegiatan pekerjaan daripada si korban," kata Yusri.

Selama tinggal bersama, AS dan M juga kerap berhubungan intim. Korban pun hamil.

Tersangka kemudian ingin menikahi perempuan lain. Dia tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan korban. Usia janin dalam tubuh korban empat bulan.

"Bahwa tersangka ini memang sudah memiliki wanita dan sudah ada niatan untuk menikah. Namun selama ini dia tinggal sama korban dan mengetahui sudah hamil empat bulan," ucap Yusri.

AS yang tak ingin pernikahannya dengan wantia lain gagal merencanakan pembunuhan terhadap M.

Tersangka pelaku lalu melakukan booking online (BO) fiktif kepada korban dengan kesepakatan bertemu di salah satu halte di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Wanita Hamil di Cakung yang Jasadnya Dibungkus Kardus oleh Kekasih

"Pelaku juga memesan ojek online untuk korban karena sudah ada niatan untuk melakukan pembunuhan. Korban kemudian diantar ke halte di daerah Cakung Jakarta Timur," ujar Yusri.

Pada saat itu pelaku mendatangi dan mengajak korban ke tempat sepi. Di sana pelaku menganiaya korban dengan memukul perut korban hingga tewas.

AS membuang jenazah M ke semak-semak di lokasi itu. Dia membungkus jenazah kekasihnya sebelum akhirnya membuangnya dengan menyewa jasa mobil pikap yang dipesan secara online.

Pelaku mengaku kepada sopir mobil pikap bahwa yang dititipkan untuk dibuang itu merupakan sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com