Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Bank Syariah Indonesia di Depok Ramai Pengunjung Sejak Pagi, Ini Peyebabnya

Kompas.com - 18/08/2021, 13:50 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BSI) di Margonda, Depok, ramai dikunjungi nasabah sejak pagi, pada Rabu (18/8/2021).

Antrean tersebut terjadi karena sejumlah nasabah mengurus keperluan proses migrasi tabungannya dari BNI Syariah dan BRI Syariah.

Di Kantor Cabang BSI KC Depok Margonda 2 yang beralamat di Jalan Margonda Raya No 209, misalnya, antrean terjadi sejak pukul 07.00 WIB.

"Nasabah antre untuk ambil nomor antrean dari jam 07.00 sampai 09.00 pagi. Jumlah antrean sampai 350, itu sudah habis," ungkap salah satu petugas keamanan di BSI Margonda 2, Rabu.

Baca juga: Cara Mengaktifkan BSI Mobile, untuk Nasabah Eks BNI Syariah dan BRI Syariah

Warga Kalimulya, Yuan (32), mengaku sudah datang ke lokasi sejak pukul 08.00 WIB dan mendapat nomor antrean.

"Setelah dapat nomor, saya pulang lagi, takut nunggunya makin lama. Saya kembali lagi jam 10 pagi, dan baru selesai sekitar jam 12 siang," ungkap Yuan saat ditemui di BSI Margonda 2.

Sementara itu, antrean sejak pagi juga terjadi di kantor BSI Margonda lainnya. Di BSI Margonda 1 yang terletak di Ruko Depok Mas Margonda, antrean terjadi sejak pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Migrasi ke BSI, Kartu BNI Syariah Tak Bisa Dipakai di Mesin ATM BNI

Di sini, nomor antrean habis lebih cepat, karena hanya menyediakan sebanyak 65 nomor saja. Sejumlah nasabah pun mengaku datang sebelum antrean dibuka.

"Saya datang jam setengah 7 pagi. Setelah dapat nomor, saya pulang dulu, mau masak sama nyuci. Baru deh, sekarang datang sesuai jadwal, jam 12 siang," ungkap pengunjung yang enggan disebutkan namanya di BSI Margonda 1.

Selain kedua cabang tersebut, antrean juga terjadi di kantor BSI Margonda 3 yang terletak di Ruko Aarden Office Park atau seberang ITC Depok.

Berdasarkan pengakuan salah satu pengunjung, jika di cabang namanya Margonda lainnya nomor antrean sudah habis sejak pagi, di kantor cabang BSI ini, antrean masih ada pukul 10.00 WIB.

"Saya tadi datang ke BSI seberang Mitra 10, tapi habis. Jadi saya coba datang ke sini. Alhamdulillah masih kebagian. Ini jam 12 siang tinggal nunggu 10 antrean lagi," ungkap IA, saat ditemui di BSI Margonda 3.

Berbeda dengan pengunjung lain yang banyak memilih untuk pulang dan kembali ke bank saat jadwal sesuai giliran nomor antrean, IA mengaku sabar menunggu antrean meski harus menunggu cukup lama.

Sebelumnya, mulai 1 Februari 2021 lalu, tiga bank syariah yakni BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah resmi merger menjadi satu yakni menjadi Bank Syariah Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan izin untuk Bank Syariah Indonesia sebagai entitas baru.

Nasabah dari bank asal Bank BNI Syariah dan BRI Syariah akan perlu untuk melakukan migrasi rekening ke Bank Syariah Indonesia.

Sejak Senin (9/8/2021), telah dilakukan proses roll-out atau auto-migrasi rekening terhadap lebih dari 1 juta rekening nasabah ex-BNI Syariah pada 9-10 Agustus 2021.

Diungkapkan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi, nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang BSI untuk melakukan proses migrasi rekening dan cukup melakukan aktivasi BSI Mobile.

Namun, sejumlah pengguna mengaku kesulitan menghubungi call center bank dan memutuskan untuk datang langsung ke kantor cabang. (MIT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com