Balap liar motor hampir setiap hari terjadi dan sangat mengganggu kehidupan warga sekitar.
“Kami meminta pemasangan garis kejut di beberapa lokasi. Ada empat titik di Jalan Tentara Pelajar Raya,” ujar Saadi.
Saadi mengaku sudah berkoordinasi dengan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan terkait permintaan pemasangan garis kejut di Jalan Tentara Pelajar Raya.
Namun, pihaknya belum mendapatkan tanggapan dari pihak Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan.
“Kami sudah lama meminta garis kejut sama Dinas Perhubungan (Jakarta Selatan) tetapi gak pernah ditanggapin,” kata Saadi.
Ia mengaku sempat ditawari oleh pihak tertentu terkait pemasangan garis kejut dengan harga Rp 7 juta.
Namun, Saadi mengatakan, pihaknya tak memiliki dana untuk memasang garis kejut tersebut.
“Kami nggak punya uang untuk bayar garis kejut. Kalau empat titik ya lumayan,” tambah Saadi.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Susilo mengatakan, anggaran tahun 2020 dan 2021 di jajarannya difokuskan untuk penanganan Covid-19.
Ia mengaku berterima kasih atas informasi permintaan pemasangan garis kejut di Jalan Tentara Pelajar Raya.
“Namun demikian, informasi ini jadi bahan masukan untuk diteruskan dengan jajaran lain untuk 'bentuk lain' yang dapat mencegah/ meminimalkan kegiatan dimaksud (balap liar motor). Terima kasih informasi ini untuk kebaikan, kenyamanan warga,” kata Susilo saat dihubungi, Senin (23/8/2021) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.