Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 3 Tangerang, Pemkot Siapkan Skema Belajar Tatap Muka Jenjang PAUD sampai SMP

Kompas.com - 24/08/2021, 17:53 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tengah menyiapkan skema pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk jenjang PAUD sampai SMP yang berada di wilayah tersebut.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, pihaknya mulai menyiapkan skema itu karena pemerintah pusat melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 35 Tahun 2021 telah mengizinkan PTM terbatas di wilayah administrasinya.

Berdasarkan Inmendagri tersebut, Kota Tangerang kini berstatus PPKM level 3.

"Dalam Inmendagri yang baru, PTM diizinkan secara terbatas," ucap dia dalam keterangannya, Kamis (24/8/2021).

Baca juga: Wali Kota Tangerang Kritik Pemprov Banten Lambat Vaksinasi Pelajar SMA: Kok Diam-diam Saja?

Berdasarkan aturan tersebut, jumlah siswa SD dan SMP dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas per kelas.

Kemudian, jumlah siswa SDLB, MILB, SMPLB, SMLB, dan MALB, maksimal 62-100 persen dari kapasitas per kelas, serta PAUD maksimal 33 persen per kelas.

Hingga saat ini, pihaknya masih membahas skema PTM yang akan digelar untuk jenjang PAUD-SMP.

Pemkot juga sedang menyosialisasikan aturan tersebut ke sekolah-sekolah di Kota Tangerang.

"Karena instruksinya baru keluar, jadi kami sedang persiapkan dan sosialisasikan aturannya," tuturnya.

Baca juga: Klaim Tak Ada RT Zona Merah, Wali Kota Tangerang: Kasus Covid-19 Berangsur Turun

Untuk menunjang skema belajar di sekolah, Pemkot sedang menggelar vaksinasi Covid-19 untuk pelajar SD dan SMP yang berusia 12 tahun ke atas.

Kata Arief, pihaknya juga siap untuk membantu vaksinasi pelajar SMA di Kota Tangerang yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

"Sekarang untuk dosis satu sebanyak 50.696 orang dan dosis dua sebanyak 17.306 orang," kata politikus Demokrat tersebut.

"Untuk yang SMA sederajat juga sedang diupayakan agar nantinya PTM bisa optimal," imbuh dia.

Baca juga: Vaksinasi Pfizer Perdana di Tangerang Sasar Atlet Persikota, Kapan untuk Masyarakat Umum?

Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang mencatat, sebanyak 90 persen orangtua siswa jenjang SD dan SMP di kota itu berharap agar PTM terbatas dapat segera dilaksanakan.

Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaludin sebelumnya menyebutkan, jumlah tersebut merupakan respons orangtua terhadap skema PTM yang dikumpulkan melalui angket.

Adapun angket tersebut sebelumnya telah disebarkan ke orangtua siswa di Kota Tangerang.

Kata dia, orangtua yang berharap skema belajar di sekolah segera terlaksana karena mereka sudah jenuh mendampingi proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) anaknya masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com