Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangsel PPKM Level 3, Mayoritas Sekolah Belum Siap Gelar PTM Terbatas

Kompas.com - 25/08/2021, 12:12 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebagian besar sekolah di Tangerang Selatan belum siap untuk memulai kembali pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas, meski sudah diizinkan pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan, terdapat sejumlah sekolah yang sudah melaporkan kesiapannya dengan mengisi data pokok pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Meski begitu, masih cukup banyak sekolah mulai dari jenjang PAUD/TK, SD, dan SMP yang belum siap, bahkan belum sama sekali mengisi Dapodik.

"Dari 833 PAUD/TK, 117 sekolah pada prinsipnya sudah siap. Tetapi ada 173 lainnya yang belum siap. Kemudian SD negeri dan swasta, dari total 318 sekolah sebanyak 81 siap. Sementara 189 belum," ujar Benyamin dalam keterangan suara yang diterima, Rabu (25/8/2021).

"Jenjang SMP. Dari 130 SMP negeri dan swasta yang ada, 53 sudah siap menggelar PTM, dan 70 belum siap. Selebihnya belum mengisi laman Dapodik," sambung Benyamin.

Baca juga: Pemkot Depok Ungkap Rencana Sekolah Tatap Muka Usai Mid-Semester September

Menurut Benyamin, setiap sekolah yang sudah melapor atau mengisi Dapodik akan langsung diverifikasi kesiapannya menggelar PTM oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kebudayaan, serta Dinas Kesehatan.

Benyamin menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan, untuk memberikan pembinaan kepada pihak sekolah yang hingga kini belum melapor melalui sistem Dapodik.

"Jadi yang belum siap mengisi Dapodik tadi, akan dilakukan pembinaan oleh dinas teknis kami, yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan," pungkasnya.

Status PPKM di Tangerang Selatan sudah turun ke level 3 hingga 30 Agustus 2021. Kegiatan belajar mengajar tatap diizinkan kembali dengan protokol kesehatan yang ketat.

Namun, Benyamin sebelumnya mengatakan, belum akan melakukan uji coba ataupun memulai PTM secara terbatas dalam waktu dekat.

Baca juga: Aturan Sekolah Tatap Muka Terbatas yang Mulai Diterapkan di Jakarta Senin Depan

Hal tersebut karena perlu ada pembahasan lebih lanjut terkait teknis kegiatan belajar mengajar, dan kesiapan infrastruktur sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Masih akan dibahas lebih detail lagi oleh Dinas terkait. Walaupun Inmendagri dapat dilakukan sekolah tatap muka dengan sangat terbatas, tetapi kondisinya akan kami nilai," ungkap Benyamin, Selasa (24/8/2021).

Di sisi lain, lanjut Benyamin, pemerintah kota juga mempertimbangkan perkembangan kasus Covid-19, dan masih rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 untuk memulai PTM secara terbatas.

Dengan demikian, Benyamin menegaskan bahwa seluruh kegiatan belajar di sekolah wilayah Tangerang Selatan masih akan dilaksanakan secara daring.

"Jadi masih bersabarlah untuk PTM. Pertimbangannya juga vaksinasi kita baru sekitar 45 persen. Kalau sudah 60 persen, 70 persen, tatap muka sudah bisa kami lakukan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com