Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangsel: Baru 40 Persen Sekolah yang Siap Gelar PTM Terbatas

Kompas.com - 30/08/2021, 16:37 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Mayoritas sekolah di Tangerang Selatan belum siap untuk memulai kembali pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas pada awal September 2021.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengungkapkan, hingga kini baru 40 persen sekolah yang siap menggelar kegiatan belajar tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Yang sudah siap dari seluruh sekolah baru 40 persen," ujar Benyamin kepada wartawan di Serpong, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Disdik DKI: Berjalan Sesuai Prosedur

Menurut Benyamin, banyak sekolah dianggap belum siap melaksanakan kegiatan belajar tatap muka, karena tidak memenuhi standar yang ditentukan saat pengisian data pokok kependidikan (Dapodik).

Dia mencontohkan, masih ada sekolah yang belum membentuk Tim Satgas Covid-19 untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan belajar agar sesuai dengan protokol kesehatan.

"Itu kan ada beberapa parameter, ada yang belum siap memang dengan standar-standar yang dimintakan Kementerian. Seperti alat cuci tangan, kemudian banyak juga yang belum membentuk Satgas Covid-19 di sekolahnya," ungkap Benyamin.

Benyamin mengaku sudah memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas Kesehatan, untuk memberikan pembinaan kepada 60 persen sekolah yang belum siap melaksanakan belajar tatap muka.

"Saya dorong Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan membentuk tim, untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada sekolah yang belum siap. Tapi kalau belum siap juga saya enggak memaksakan," kata dia.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Orangtua Senang Tak Pusing Dampingi Belajar Daring

Adapun kegiatan belajar tatap muka secara terbatas di Tangerang Selatan akan dilaksanakan paling lambat pekan kedua September 2021.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Taryono sebelumnya menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai teknis PTM secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.

Untuk tahap awal, PTM akan dilaksanakan di sekolah-sekolah yang sudah dinyatakan siap berdasarkan hasil asesmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Dinas Kesehatan.

"Ini kan terbatas, terbatas pada lembaga pendidikan yang benar-benar sudah siap. Guru dan peserta didiknya telah divaksin. Jadi tidak semua sekolah," ujar Taryono saat dihubungi, Kamis (26/8/2021).

Taryono enggan menyebutkan secara pasti tanggal dimulainya pelaksanaan PTM secara terbatas.

Dia hanya menyebut bahwa kegiatan tersebut harus bisa digelar paling lambat awal September 2021.

"Mudah-mudahan di awal September bisa dilaksanakan. Tanggalnya belum. Intinya kami hati-hati, dipersiapkan dengan tepat. Kemudian harus dipastikan juga protokol kesehatan dan SOP (standar operasional prosedur) PTM bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com